www.zejournal.mobi
Selasa, 19 November 2024

Google & Facebook akan menargetkan situs-situs berita palsu dengan memperketat ketentuan pengiklanan

Penulis : RT | Editor : Samus | Rabu, 16 November 2016 15:09

Dalam upaya untuk menghentian penyebaran “berita palsu”, Google dan Facebook mengatakan bahwa mereka akan mengubah ketentuan pengiklanan mereka. Ini datang setelah kedua perusahaan tersebut dikecam atas kemungkinan informasi palsu yang disebarluaskan selama pemilu AS.

Google mengatakan bahwa pihaknya sedang mengupayakan sebuah perubahan ketentuan untuk mencegah situs-situs yang menggunakan konten palsu menggunakan jaringan iklan AdSense nya. Sementara itu, Facebook mengumumkan sedang mengupayakan ketentuan periklanan untuk secara eksplisit menyatakan bahwa larangannya pada konten yang menipu dan menyesatkan berlaku pada berita-berita palsu.

“Tujuan dari fitur ‘search’ adalah untuk memberikan hasil yang paling relevan dan berguna bagi para pengguna kami. Dalam hal ini, kami dengan jelas membuat kesalahan, namun kami terus berupaya untuk meningkatkan algoritma kami,” Andrea Faville, juru bicara Google, mengatakan dalam sebuah pernyataan.

Tindakan jejaring raksasa sosial ini terbatas semata-mata untuk ketentuan periklanan nya, dan tidka mempengaruhi situs-situs berita palsu yang disebarkan oleh para pengguna dalam news feed mereka, Reuters melaporkan.

“Kedepannya, kami akan membatasi penayangan iklan pada halaman yang bersifat palsu, salah mengutarakan, atau menyembunyikan informasi tentang penerbit, konten penerbit atau tujuan utama dari properti situs,” kata Google dalam sebuah pernyataan, menolak untuk mengatakan bagaimana pihaknya akan menreapkan atau menegakkan ketentuan barunya.

Mekanisme baru ini akan berdasarkan pada ulasan otomatis dan pengguna yang akan memutuskan apakah berita tersebut palsu atau tidak.

Ini datang setelah Google, Facebook dan Twitter dituduh karena membiarkn konten palsu tersebar secara online selama pemilu AS, dengan banyak pihak yang mengklaim bahwa informasi palsu ini membuat para pemilih memilih Donald Trump.

Tuduhan tersebut telah disangkal oleh kepala eksekutif Facebook Mark Zuckerberg, yang telah menyatakan dua kali dalam beberapa hari terakhir bahwa situs jejaring sosialnya tidak berperang dalam mempengaruhi hasil pemilu.


- Source : www.rt.com

Anda mungkin tertarik :

Komentar

Kirim komentar anda dengan :



Tutup

Berlangganan Email

Dapatkan newsletter, kami kirimkan ke email anda

  


Keluar