BPOM dan Dinkes Pangkalpinang Pastikan Tak Ada Vaksin Palsu di Wilayahnya
Menkes Nila F Moeloek menyebut Kota Pangkalpinang merupakan salah satu daerah yang terkena penyebaran vaksin palsu. Namun BPOM Pangkalpinang memastikan tidak ada peredaran vaksin palsu di lingkungannya.
"Berdasarkan hasil pengecekan laboratorium, dapat dipastikan tidak ada peredaran vaksin palsu di Pangkalpinang," ujar Kepala BPOM Pangkalpinang Rosi Hartati dalam konferensi pers di kantor Dinkes Babel, Pangkalpinang, Rabu (13/7/2016).
Rosi menjelaskan, pihaknya telah membentuk tim investigasi dugaan penyebaran vaksin palsu yang bekerja sejak 24 Juni lalu. Dia mengakui, ada salah satu apotek yang tak dapat menunjukkan faktur pembelian vaksin. Tim melaporkan hasil pemeriksaan sementara ini ke pusat.
Pada tanggal 28 Juni, tim mengambil sampel untuk diuji. Saat itu pihak apotek masih belum dapat menunjukkan faktur pembelian sampel.
"Petugas apoteknya orang baru, baru kerja 4 hari. Sedangkan pembelian dilakukan oleh petugas yang lama. Kebetulan nomor hp freelance-nya tidak bisa dihubungi," urai Rosi.
BPOM dan Dinkes Kota Pangkalpinang masih terus menelusuri hal ini. Mereka mendesak apotek yang bersangkutan untuk menelusuri pembelian vaksin yang belum diketahui fakturnya itu. Hingga akhirnya pada tanggal 11 Juli, pihak distributor dapat dihubungi.
"Ternyata memang distributor resmi. Dan setelah ditelusuri, dokumennya ada di mereka (distributor) lengkap," ucap Rosi.
Hari ini, hasil lab atas sampel yang diambil pada tanggal 28 Juni akhirnya keluar. Tidak ada masalah dengan hasil pengujian tersebut.
"Hasil uji Badan POM untuk vaksin di Pangkalpinang dari apotek tersebut dinyatakan memenuhi syarat," tegasnya.
Rosi menilai, pernyataan dari pihak Kemenkes bahwa Pangkalpinang terkena penyebaran vaksin palsu hanya berdasarkan laporan awal. "Dari pusat beberapa kali konfirmasi ke kita tentang faktur itu. Dan kami sampaikan apa adanya, bahwa pihak apotek belum dapat menunjukkan. Mereka (Kemenkes) ambil kesimpulan seperti itu (vaksin palsu karena tidak ada faktur pembelian)," terang Rosi.
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Pangkalpinang dr Syahrizal mengatakan, pihaknya sejak awal yakin tidak ada peredaran vaksin palsu di Pangkalpinang. Dia memastikan, RSUD dan puskesmas di Pangkalpinang mengambil vaksin resmi dari pemerintah. Sementara rumah sakit serta klinik swasta jumlahnya tidak banyak dan selama ini tidak pernah ada keluhan.
"Pangkalpinang itu kecil. Kalau ada vaksin palsu, sudah ketahuan. Dan memang terbukti tidak ada," ujar Syahrizal.
- Source : news.detik.com