Pertamina Tekor Rp 15 T Jual Premium di 2015, Bagaimana Tahun Ini?
PT Pertamina (Persero) mengaku tekor menjual bensin Premium sepanjang 2015. Tak tanggung-tanggung, nilainya mencapai Rp 15 triliun.
"Itu selisih yang harus kita tanggung. Itu potensial kehilangan pendapatan," ujar VP Corporate Communicaton Pertamina, Wianda Pusponegoro, di kantor pusat Pertamina, Jumat (3/6/2016).
Potensi kehilangan pendapatan itu terjadi karena harga Premium yang ditetapkan pemerintah terlalu rendah sehingga ada 'opportunity lost', yaitu potensi pendapatan yang harusnya bisa diperoleh Pertamina tapi akhirnya tidak bisa didapat.
Misalkan Premium sebenarnya masih bisa laku dijual dengan harga Rp 7.000/liter, tapi pemerintah menetapkan harga Premium sebesar Rp 6.600/liter, maka ada opportunity lost sebesar Rp 400/liter yang harusnya bisa dikantongi Pertamina. Walau secara riil tidak rugi, tapi ada kerugian karena opportunity lost.
Namun, Wianda belum bisa memastikan cara untuk menekan potensi kerugian akibat berjualan Premium. Yang jelas, kata Wianda, ke depan Pertamina memperbanyak penjualan bahan bakar minyak (BBM) non penugasan, seperti Pertalite, Pertamax, dan Dexlite untuk solar.
"Belum kita hitung ya. Harapannya kita harus bekerja untuk melakukan inovasi. Sebagai badan usaha kita tidak boleh bergantung pada BBM yang jenisnya penugasan, nanti jadi shadow competition bukan kompetisi yang sebenarnya," tutur Wianda.
"Makanya yang jadi target kita adalah memperbanyak terus untuk Pertalite, menyediakan Pertamax lebih banyak di berbagai SPBU, nanti juga inovasi Dexlite," tambah Wianda.
- Source : finance.detik.com