Ratusan Rumah Warga Tak Mampu di Pangkalpinang Dibedah Jadi Layak Huni
Kota Pangkalpinang, Bangka Belitung, tengah berbenah. Pembangunan infrastruktur ditingkatkan, fasilitas umum dibenahi, dan kawasan kumuh dibersihkan satu per satu.
Untuk menghilangkan kawasan kumuh, salah satu program yang diluncurkan oleh Pemkot setempat adalah bedah rumah. Warga yang huniannya dinilai tidak layak, didata oleh Pemkot untuk kemudian direhabilitasi.
Penduduk di Pangkalpinang memang banyak yang masih menempati rumah berdinding kayu yang tidak layak huni. Biasanya rumah-rumah semacam itu berlantai tanah atau semen dan beratapkan seng. Tak jarang banyak paku yang copot dan kayu yang berlubang sehingga angin dengan mudahnya masuk ke dalam rumah.
Saat hujan turun, air merembes atau bahkan menetes ke dalam, membuat penghuninya tak lelap tidur. Apalagi jika angin sedang bertiup kencang, para penghuni rumah kayu selalu cemas, berharap dinding kayu tidak semakin rusak atau bahkan jebol.
"Rumah tidak layak huni memang kecenderungannya rawan, apalagi kalau ada puting beliung. Dan di sini memang rawan bencana puting beliung, karena daerahnya dikelilingi pantai, tidak banyak bukit," ujar Kasudin Sosial dan Tenaga Kerja (Sudinsosnaker) Pangkalpinang, Mikron Antariksa, di Pangkalpinang, Bangka Belitung, Senin (30/5/2016).
Setelah didata, setidaknya ada lebih dari 800 rumah tidak layak huni di kawasan Pangkalpinang. Sudinsosnaker menargetkan, tahun ini 600 rumah tidak layak huni rampung direhabilitasi.
"Sumber dananya macam-macam. Ada yang dari APBD, APBN bantuan dari Kementerian PU Pera dan Kemensos, juga ada yang dari CSR," ujar Mikron.
Program bedah rumah ini juga melibatkan warga untuk berpartisipasi dan bergotong royong. Tidak hanya pemilik rumah, warga lain yang biasa bekerja sebagai tukang bangunan juga dilibatkan.
Menurut Mikron, rata-rata warga yang rumahnya tidak layak huni bekerja serabutan. Ada yang menjadi buruh bangunan harian, kuli angkut di pasar, pedagang keliling, hingga buruh mengupas kulit bawang.
"Penghasilan mereka di bawah standar, sehingga belum mampu untuk membangun rumah yang layak," katanya.
Mikron menargetkan, pada tahun 2016, Kota Pangkalpinang bebas rumah tidak layak huni. Ia optimistis target tersebut tercapai, karena saat ini mayoritas rumah tidak layak huni sudah diperbaiki.
"Kami menargetkan 2016 Pangkalpinang bebas rumah tidak layak huni. Kemudian bebas gelandangan dan pengemis, bebas anak-anak berjualan, dan 2017 bebas prostitusi," tegasnya.
- Source : news.detik.com