Jakarta Bakal Lebih Rendah dari Permukaan Laut, Ahok: Ada Dua Teori
Presiden Jokowi mengemukakan permukaan tanah di Jakarta bakal lebih rendah dari permukaan air laut pada 2030 kelak. Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menjelaskan ada dua teori soal itu.
"Karena teori itu masih berdebat," kata Ahok di RPTRA Rasamala, Menteng Dalam, Tebet, Jakarta Selatan, Jumat (29/4/2016).
Dua variasi teori soal penurunan permukaan tanah di Jakarta, yang pertama, penurunan itu mempunyai titik batas. Setelah mencapai batas penurunan tertentu, tanah tak akan turun lagi.
"Ada teori yang mengatakan bahwa sampai batas tertentu akan berhenti. Misal sekarang turun 10 centimeter sampai 20 centimeter. Ada teori mengatakan, mungkin sampai 1 meter turun, maka itu akan berhenti," kata Ahok.
Variasi kedua, penurunan tanah tak punya titik henti. Tanah akan turun terus, terus, dan terus entah sampai kapan. Contoh hal ini, Ahok mengemukakan adalah yang dialami Belanda.
"Ada teori mengatakan, enggak (berhenti), akan terus. Buktinya, Belanda bisa sampai 6 sampai 7 meter di bawah muka laut," kata Ahok.
Untuk mengatasi penurunan permukaan tanah dan masuknya air laut ke daratan, Pemprov DKI membangun tanggul, disebut tanggul A. Tahun ini juga, tanggul setinggi 3,8 meter itu akan dibangun.
Ada pula tanggul B yang nantinya dibangun di depan pulau-pulau reklamasi. Kemudian tanggul C sebagai bagian dari 'Garuda' NCICD, akan di bangun di masa depan nanti.
- Source : news.detik.com