Washington terus menghancurkan para reformis Amerika Latin
Saat ini, Washington sedang melakukan operasi-operasi terhadap para presiden negara-negara di Amerika Latin yang mencoba untuk mewakili rakyat mereka sendiri, bukannya kepentingan bisnis AS dan kebijakan luar negeri Washington. Washington sedang mencoba untuk menggulingkan dan mendakwa Presiden Nicolas Maduro di Venezuela, Presiden Evo Morales di Bolivia, Presiden Rafael Correa di Ekuador dan Presiden Dilma Rousseff di Brazil. Washington telah berhasil menggeser presiden Argentina, Christina Kirchner dari kantornya, dan sekarang berusahan untuk mendakwanya. Untuk melengkapi serangan-serangan terhadap partai politik reformis Brazil, Washington mendalangi kejahatan-kejahatan untuk menjelekkan dan mendakwa pendahulu Rousseff, Lula da Silva.
Semua orang yang berada dalam daftar penghancuran Washington adalah orang-orang yang jauh lebih baik dari siapa pun di Washington. Target-target ini memiliki integritas yang jauh lebih tinggi, tercemar jauh lebih sedikit oleh korupsi dan jauh lebih berkomitmen bagi mereka yang memilih mereka daripada siapa pun di Washington.
Bahaya yang dihadapi oleh para reformis ini adalah karena ketidakbersalahan mereka. Mereka secara naif percaya pada niat baik antar kelas. Mereka berpikir bahwa para elit yang kaya, yang juga terhubung dengan Washington, dan Washington sendiri dapat menerima hasil yang demokratis.
Mereka percaya akan hal ini meskipun adanya fakta bahwa Washington, menggunakan elit Spanyol bahwa Hugo Chavez tidak akan diganggu, dan pada akhirnya digulingkan. Chavez harus diselamatkan dari para elit Spanyol Venezuela (yang mana adalah para agen CIA) oleh rakyat dan militer Venezuela yang menjamin pelepasannya dan memulihkan Chavez sebelum para elit Spanyol Washington berhasil membunuhnya.
Chavez, orang yang memiliki niat baik, tidak melakukan pembalasan dendam terhadap para elit Spanyol yang bekerjasama dengan CIA untuk menggulingkannya. Akibatnya, para elit ini sekarang bekerjasama dengan CIA untuk menggulingkan penerus Chavez, yang tidak memiliki karisma yang sama dengannya.
Lenin tidak membuat kesalahan ini. Lenin tetap menggenggam kekuasaannya dengan mengeliminasi unsur-unsur yang tidak dapat diandalkan.
Begitu juga Pol Pot.
Pol Pot dianggap sebagai tokoh yang gila di Barat, yang mengosongkan seluruh kota dan mengubah penduduknya menjadi tulang-belulang. Ia dipandang sebagai orang gila, namun ia hanyalah seorang pengikut Marxis. Ia mengerti bahwa jika ia meninggalkan para elit dan birokrasi yang melayani para elit ini, revolusinya tinggalah sejarah. Para elit ini akan menggunakan media dan uang Washington untuk membatalkan revolusi rakyat.
Ketidakmampuan Washington untuk menerima hasil-hasil demokratis di Amerika Latin berarti bahwa kecuali Amerika Latin memiliki pemimpin seperti Lenin atau Pol Pot di masa depan, Amerika Latin tidak dapat berharap memiliki pemerintahan yang independen dari Washington dan pemanfaatan oleh perusahaan-perusahaan AS. Koloni Amerika Latin AS akan terus dikuasai oleh Washington, Wall Street dan kepentingan perusahaan-perusahaan AS lainnya. Pemerintahan-pemerintahan Amerika Latin akan mewakili Washington, bukan masyarakat Amerika Latin.
- Source : www.unz.com