www.zejournal.mobi
Minggu, 05 Januari 2025

Ajudan Putin Merincikan Strategi Rusia Melawan Kekaisaran

Penulis : Sergey Glazyev | Editor : Samus | Jumat, 01 April 2016 18:54

Apakah adalah alasan untuk mengharapkan pencabutan sanksi-sanksi dari AS?

Sanksi-sanksi tersebut merupakan sebuah bagian dari perang campuran yang dilancarkan AS terhadap Rusia. Mereka melakukan ini bukan karena mereka tidak suka “aneksasi” Krimea, tetapi karena kepentingan obyektif dan subyektif dari pembentukan Amerika.

AS saat ini sedang kehilangan hegemoninya: pihaknya telah memproduksi lebih sedikit produk dan mengekspor teknologi lebih sedikit dari China. China juga semakin menyaingi AS dalam jumlah ilmuwan, dan banyak teknologi inovatif yang dapat diunggulkan di pasar dunia. Tingkat pembangunan China adalah lima kali dari AS. Sistem entitas ekonomi internasional baru-baru ini didirikan di China, memberikan contoh tatanan ekonomi dunia yang baru.

Entitas-entitas ekonomi yang mendominasi AS, melayani keuangan Ologarki, telah mendestabilisasi sistem moneter dan keuangan AS, di mana defaultnya sekitar dua kali dalam satu tahun. Penyebab krisis keuangan global tahun 2008 belum hilang dan hutang negara tersebut menggelembung – piramida keuangan AS terdiri dari derivatif dan hutang nasional – yang masih terus bertumbuh.

Menurut teori persisteman, proses ini tidak dapat dilanjutkan tanpa batas. Oligargi AS putus asa untuk mencoba menyingkirkan beban hutang, yang mengapa pihaknya melakukan perang campuran ini, tidak hanya melawan Rusia, tetapi juga terhadap Eropa dan Timur Tengah.

Seperti yang selalu terjadi dalam tatanan ekonomi dunia yang selalu berubah, negara yang sedang kehilangan kepemimpinannya mencoba untuk memicu perang dunia untuk tetap dapat mengendalikan wilayahnya. Karena AS menganggap wilayah Soviet dulunya sebagai pinggiran keuangan dan ekonomi mereka, mereka mencoba untuk mendapatkan kendali atas negara tersebut.

Pembentukan politik As telah dibesarkan dalam angan-angan para geopolitikus abad kesembilan belas. Para mahasiswa di AS mempelajari bahasa Inggris dan ide-ide dasar geopolitik Jerman pada saat itu dalam kelas ilmu politik. Pertanyaan utama pada saat itu adalah bagaimana caranya untuk menghancurkan Kekaisaran Rusia, dan mereka masih melihat dunia dari pandangan mata abad kesembilan belas hari ini, ketika Inggris mencoba untuk menyelamatkan hegemoninya dengan memulai Perang Dunia Pertama, kemudian kehilangan kerajaan-kerajaan kolonial mereka setelah Perang Dunia Kedua.

Inilah yang dipelajari oleh para geopolitikus AS di Departemen Luar Negeri dan Gedung Putih, terus melihat dunia melalui pandangan baik Perang Dingin dan konfrontasi Inggris dan Rusia dan Jerman pada abad kesembilan belas, dan sekarang AS sedang melancarkan perang dunia lainnya.

Kombinasi dari masalah tujuan dari keuangan oligarki, dan pola pikir para geopolitikus AS yang aneh mengancam konflik dunia. Ini tidak ada hubungannya dengan Krimea. Alasan apapun akan dipakai oleh mereka.

Kita harus bertindak dalam memerangi sikap agresi AS yang penuh dengna resiko perang campuran terhadap seluruh dunia. Mereka telah memilih Rusia sebagai tujuan utama mereka, dan Ukraina yang telah mereka duduki, sebagai sarana utama untuk menghancurkan.

Untuk bertahan di bawah kondisi ini, mempertahankan kedaulatan kita dan mengembangkan perekonomian negara kita, kita perlu membangun sebuah koalisi anti-militer yang luas, mengejar strategi pembangunan prioritas kita dan mengejar integrasi Eurasia. Untuk mencegah perang, kita perlu menyadari tujuan presiden Putin atas pengembangan umum dari wilayah Lisbon sampai Vladivostok. Sangat penting untuk meyakinkan rekan-rekan Eropa kita serta rekan-rekan kita di Timur Tengah dan di Selatan bahwa kita perlu bekerjasama, bukan dengan memeras atau mengancam mereka, tetapi melalui proyek-proyek yang saling menguntungkan, menggabungkan potensi ekonomi kita sementara tetap menghormati kedaulatan masing-masing negara.

Dapatkah kita memperbaiki hubungan dengan Uni Eropa dan bagaimana

Untuk memperbaiki hubungan kerjasama dengan Uni Eropa, kita perlu mengembalikan kedaulatannya. Melihat para politisi Eropa berada di antara kerumunan Nazi di Euromaidan menunjukkan seberapa banyak budaya politik Eropa terlah terdegradasi. Para pemimpin Uni Eropa tidaklah independen, mereka adalah boneka AS.

Media AS mendominasi ruang politik Eropa, menyisipkan gagasan anti-Rusia yang tidak masuk akal ke dalam kesadaran masyarakat, mengintimidasi mereka dengan yang disebut dengan “ancaman Rusia”. Para politisi ini dipaksa sejalan dengan garis media yang disediakan oleh Washington dengan tujuan untuk memenangkan dukungan banyak orang. Ini telah mengakibatkan bencana yang kita saksikan hari ini di Brussels dan kota-kota Eropa lainnya, yang dicekam ketakutan ketika pemerintah gagal untuk memberikan keamanan.

Sayangnya, kedaulatan Eropa tidak dapat dipulihkan hanya dengan menghidupkan kembali kesadaran rakyatnya. Masalah-masalah ini tidak muncul begitu saja; masalah-masalah ini adalah hasil dari tingkat politik Eropa yang mengabaikan kepentingan nasionalnya. Eropa sedang menghadapi periode transisi yang sangat sulit, di mana Eropa belum menjadi rekan kami, namun adalah bayangan Washington.

Eropa telah kehilangan arah mereka. Mereka tinggal dalam sebauh dunia mosaik dan fragmentaris yang tidak memiliki hubungan tidak bersama. Tapi kehidupan akan memaksa mereka kembali kepada realita, dan saya percaya bahwa pada akhirnya tradisi demokratis dan humanisme Eropa akan menang.


- Source : thetruenews.info

Anda mungkin tertarik :

Komentar

Kirim komentar anda dengan :



Tutup

Berlangganan Email

Dapatkan newsletter, kami kirimkan ke email anda

  


Keluar