Fiksi distopia kemarin adalah New World Order hari ini
Banyak hal yang terjadi saat ini memiliki kesamaan langsung dengan literatur di masa lalu. Apakah kejadian saat ini seperti dalam buku “Gulag Archipelago” oleh Solzhenitsyn atau sebuah karya “fiksi” seperti “1984” oleh George Orwell tidaklah relevan. Unsur-unsur dalam sejarah atau cerita (tentang karya-karya fiksi sebelumnya atau yang terakhir) sekarang menjadi benar-benar ditanamkan ke dalam realitas modern.
Semua langkah-langkah yang diambil oleh Uni Soviet untuk menghancurkan dan mengendalikan penduduknya mulai terjadi di AS hari ini. Pengadilan “ditumpuk” untuk mencerminkan keputusan rezim dan tidak memerintah dengan hukum. Kontrak-kontrak Kompleks Industri Militer masih dikocok, bersama dengan kebijakan pemerintah yang hanya dibuat untuk mendukung bisnis-bisnis tersebut dengan suapan bagi semua pihak. Hukum melayani kepentingan politik dan perusahaan, dan anggota parlemen sendiri tidak mewakili konstituen mereka sendiri: mereka adalah para pencuri, menjual negara mereka dan rakyatnya untuk uang dan kekuasaan.
Departemen kepolisian (untuk semua maksud dan tujuan) telah di “federalisasi”, dengan anggaran dan perintah-perintah yang menjadi semakin tergantung pada kebijakan federal bukannya pada kebijakan lokal atau negara. Para kapolda yang mengikuti peran mereka sebagai penegak hukum sepatutnya “dihapus” keberadaannya. Demografi yang telah berubah karena pemasukan orang asing ilegal dengan “paksa” dan “pengungsi” ke dalam populasi yang dengan cepat meniadakan sistem dua partai untuk memastikan bahwa partai Demokrat mendapatkan kendali.
Orwell membayangkan hal ini. Karyanya diberi label sebagai sebuah karya fiksi, meskipun semua langkah-langkah yang dikejar oleh Oceania saat ini baik sudah ditempatkan oleh AS atau sedang dikembangkan. Ada pengawasan massal, yang meningkat setiap harinya. “Internet of things”, seperti yang disebutkan oleh mantan Jenderal David Petraeus, hampir mengizinkan “telescreens” untuk mengawasi semua gerakan kita, dan kamera di setiap sudut untuk mendukungnya. Orwell membenci totalitarianisme, yang telah mengalaminya selama hidupnya yang pendek namun sukses, dan ia tahu kecenderungan manusia adalah untuk bergerak ke arah perbudakan sesama manusia.
Pengembangan senjata-senjata baru oleh DARPA dan MIC tidak ditujukan kepada negara-negara musuh sebanyak yang digunakan terhadap warga negara sendiri. Drones, robot, nanoteknologi dan setiap “alat” lainnya yang dapat digunakan semua dikeluarkan dari balik tirai hitam untuk digunakan terhadap warga sipil. Juga, situasi dunia saat ini memiliki kesamaan secara langsung dengan situasi yang berada dalam buku “1984” sebagai tiga kubu besar yang berpengaruh... Eropa, Asia dan Amerika Utara. Pemerintahan global mungkin adalah keadaan terakhir dari New World Order (NWO), sebagaimana digariskan oleh Orweell untuk alasan yang sangat signifikan: mengendalikan dengna homogenitas etnis dan budaya sebanyak mungkin.
Cukup beralasan bahwa negara-negara atau kerajaan Oriental (“Asia Timur” pada buku “1984”) akan mengendalikan bangsa-bangsa Oriental, daripada membaginya antara populasi yang tidak terkait erat dengan bahasa dan budaya. Kita melihat pergeseran-pergeseran pengaruh ini kedalam pembagian yang digariskan oleh Orwell sekarang ini, sementara bangsa-bangsa berlomba untuk mendapatkan posisi dan kekuasaan. Sama seperti dalam buku “1984”, di mana ia menyatakan bahwa bahkan dia dari “super-negara” dalam upaya penyelarasan dan bersama tidak dapat bersama-sama menggulingkan negara ketiga, mungkin hal ini sama dengan dunia kita.
Pergeseran ini adalah menuju totalitarianisme, dan rakyat telah dan masih dikondisikan untuk menerima, atau mendukungnya, pemikiran kolektivis dan sosialisme. Sebuah contoh yang baik dalah sebuah film yang berjudul “Mutant Chronicles”, di mana ada empat super-negara besar yang tidak dibentuk sebagai negara melainkan perusahaan, yang memerangi satu dengan lainnya atas sumber daya alam. Kami melihat campuran pemerintahan dan korporasi saat ini di hampir setiap aspek kehidupan, dengan ilusi pemilu dan ilusi pilihan yang ditegakkan untuk menjaga agar populasi tidak sadar.
Apa yang dapat menyelamatkan kita dari hal ini? Akankah kita dapat menyelamatkan diri dari hal ini? Orang-orang melihat kebebasan semakin menghilang hari demi hari, semakin kita harus bertanya apakah ada cara untuk membendung gelombang ini. Orwell dan Solzhenitsyn... visioner dan sejarawan... memberikan kita cetakan biru untuk digunakan... daftar dari apa yang dapat digunakan sebagai kerangka acuan untuk apa yang menimpa kita setiap hari. Suatu hari nanti, periode kebebasan singkat yang dinikmati oleh orang-orang Amerika mungkin dapat dikategorikan sebagai “karya fiksi” di masa depan yang dilarang.
- Source : www.zerohedge.com