ISIS berencana mengubah Poso menjadi kubu teror Asia Tenggara
Kelompok teror ISIS berencana untuk mengubah daerah Poso yang sedang bergejolak di Sulawesi Tengah menjadi salah satu kubunya di Asia Tenggara, kata pihak kepolisian pada hari Senin. (28/03)
Juru bicara Polri, Irjen Anton Charliyan mengatakan para petugas telah menemukan dokumen-dokumen, terkait dengan kelompok teror global tersebut, merincikan rencana-rencana untuk membentuk Poso seperti Mindanao di bagian selatan Filipina. Mindanao adalah kubu dari Front Pembebasan Islam Moro, yang menggunakan daerah tersebut sebagai wilayah perekrutan dan tempat pelatihan bagi kelompok-kelompok teror kecil di Asia Tenggara, termasuk Indonesia.
“Itu sebabnya kami sedang melakukan operasi besar-besaran (di Poso). Kami berhasil mendapatkan dokumen tersebut. Jangan biarkan Poso menjadi seperti Mindanao,” kata Anton kepada para wartawan di Mabes Polri pada hari Senin seperti dilansir oleh Detikcom.
Poso dikenal sebagai rumah bagi buronan teroris Santoso yang paling dicari, pemimpin dari Mujahidin Indonesia Timur (MIT), yang telah berjanji setia kepada ISIS.
Kelompok Santoso telah menjalankan sebuah kamp pelatihan terorisme, merekrut militan dari daerah-daerah terpencil seperti provinsi Xinjiang China, wilayah umat Muslim Uighur yang minoritas di negara tersebut.
Pekan lalu, pihak AS memasukkan Santoso ke dalam daftar hitam sebagai “sasaran khusus teroris global,” menyusul perannya dalam mendukung gerakan ISIS. Aset-aset yang mungkin ia miliki di AS akan dibekukan dan warga negara AS dilarang berhubungan dengannya. Ini juga membuka jalan bagi tindakan-tindakan penegakan hukum AS terhadapnya.
Sekitar 2.500 personil militer dan polisi sedang mencari Santoso dan kelompoknya saat ini sebagai bagian dari Operasi Tinombola 2016, yang dimulai pada bulan Januari.
- Source : jakartaglobe.beritasatu.com