AirNav Terima Laporan Pilot Soal Laser di Cengkareng, Batam dan Bali
Laser kini menjadi gangguan pilot. AirNav Indonesia menerima keluhan pilot yang diganggu sinar laser di berbagai daerah.
"Laser ini sudah di banyak tempat terjadi. Di (bandara) Soekarno-Hatta ada, di Batam ada, kemudian sebelumnya lagi di Bali ada laporan. Kemarin di Yogya itu sudah beberapa kali, terjadinya di beberapa tempat," ujar Direktur Airnav Indonesia, Wisnu Darjono pada detikcom, Jumat (18/3/2016).
AirNav Indonesia adalah BUMN yang melayani jasa navigasi penerbangan yang selama ini memandu lalu lintas penerbangan di Indonesia. Wisnu menambahkan laporan pilot soal gangguan laser itu kerap mulai awal tahun ini.
"Di Bali dua kali, sekitar pekan lalu. Di Bandara Soekarno-Hatta awal tahun lalu," tutur Wisnu.
Orang iseng yang menyorot laser ke pesawat itu, lanjut dia, selalu menyorot pesawat yang ketinggiannya di bawah 300 meter. Mayoritas hendak mendarat.
"Umumnya menyorot pesawat yang mau landing. Saya tak pernah dapat laporan mau take off. Kira-kira di bawah 1.000 feet atau 300 meter, ya 150 meteran dari tanah menjelang mendarat disorot pakai laser ijo. Laser cukup besar ukurannya seperti senter, cahaya senter ukuran senter yang besar, diameter sinarnya 5-10 centimeter itu," tutur Wisnu.
Gangguan sinar laser terhadap penerbangan ini sebelumnya diungkapkan Kadisops Lanud Adisutjipto Kolonel Pnb Bonang Bayuadi.
"Laser strike yang terjadi berasal dari daratan yang ditembakkan ke arah pesawat terbang yang melintas," ujar Kadisops Lanud Adisutjipto Kolonel Pnb Bonang Bayuadi dalam keterangan tertulisnya, Kamis (17/3/2016).
Secara teknis, kata Bonang, hal ini tidak mengganggu atau merusak sistem pesawat terbang. Namun, bisa menjadi sangat berbahaya dan berpotensi menimbulkan insiden penerbangan apabila Sinar laser ditembakkan langsung ke arah pilot.
"Apalagi pesawat yang melintas di atas kota Yogyakarta adalah pesawat-pesawat yang akan melaksanakan take off atau landing di Bandara Adisutjipto," imbuhnya.
- Source : news.detik.com