www.zejournal.mobi
Sabtu, 28 Desember 2024

Pertama-tama Mereka Datang untuk Ponsel iPhone...

Penulis : Ron Paul | Editor : Samus | Selasa, 01 Maret 2016 14:24

FBI mengatakan bahwa permintaannya untuk sebuah “back door” ke dalam iPhone adalah untuk memerangi terorisme, dan ini penting untuk masuk ke dalam hanya satu kali ini untuk mengetahui lebih lanjut mengenai serangan di San Bernardino pada bulan Desember lalu. Namun kenyataannya adalah mereka telah lama mencari cara untuk memecahkan enkripsi Apple iPhone dan, seperti 9/11 dan PATRIOT Act, sebuah pembunuhan masal hanya memberikan mereka sebuah dalih. Pada akhirnya, mereka mengatakan, jika kita ingin dilindungi dari serangan-serangan teroris kita harus menyerahkan sedikit privasi dan kebebasan kita. Aksi pemerintah yang memata-matai kita tidka mencegah satu pun serangan teroris.

Apple sejauh ini telah menentang permintaan pemerintah federal yang memaksa karyawannya untuk memberikan sebuah program komputer agar dapat masuk ke dalam produknya sendiri. Tidak diragukan lagi bahwa CEO Apple, Tim Cook memahami kerusakan yang akan terjadi jika dunia mengetahui bahw pemerintah memiliki kunci masuk ke dalam iPhone yang seharusnya aman. Namun prinsip-prinsip yang dipertaruhkan bahkan lebih tinggi. Kita memiliki hak dasar untuk menjalani kehidupan sehari-hari tanpa adanya ancaman pengawasan dari pemerintah mengenai kegiatan-kegiatan kita. Kita tidak berada di Jerman Timur.

Jangan kita lupa bahwa iPhone baru yang lebih aman ini dikembangkan sebagian dalam menanggapi pengungkapan Edward Snowden bahwa pemerintah federal secara ilegal memata-matai kita. Pemerintah federal tertangkap melanggar hukum tapi bukannya mengakhiri kegiatan mata-mata ilegal mereka, pihaknya malah menuntut perusahaan-perusahaan swasta untuk memudahkan kegiatan ilegal ini.

Minggu lalu juga kita mengetahui bahwa Kongres berencana untuk bergabung dalam pertempuran melawan Apple – dan kita. Para anggota bergegas untuk mendirikan lagi komisi pemerintah untuk mempelajari bagaimana privasi kami dapat dilanggar dengan janji-janji palsu. Tentu saja mereka tidak akan mengatakannya seperti ini, namun kita dapat yakin itulah hasilnya. Beberapa anggota di Kongres sedang mencari cara untuk meloloskan peraturan yang mengatur bagaimana perusahaan dapat atau tidak dapat mengenkripsi produk mereka. Hal ini akan menekan perkembangan teknologi-teknologi baru dan akan berdampak buruk pada hak kita untuk dilindungi. Undang-undang kongres apapun yang membatasi enkripsi kemungkinan akan bersifat inkonstitusional, tapi sayangnya Kongres jarang mengindahkan konstitusi pula.

Ketika direktur FBI, James Comey menuntuk sebuah “back door” pada iPone penembak di San Bernardino, ia berjanji bahwa hanya untuk kasus satu ini, situasi yang luar biasa. “Proses pengadilan San Bernardino tidak mencoba untuk menjadikannya contoh atau mengirim pesan apapun,” katanya dalam sebuah pernyataan pekan lalu. Bersaksi di hadapan Kongres beberapa hari kemudian, namun ia dengan cepat merubah strateginya, menceritakan kepada para anggota House of Intelligence Committee bahwa perintah pengadilan dan banding perusahaan Apple, “akan menjadi pelajaran bagi pengadilan lainnya.” Apakah ada yang benar-benar percaya bahwa ini tidak akan dianggap sebagai sebuah contoh dari membuat kasus? Apakah ada yang benar-benar percaya pemerintah tidak akan menggunakan teknologi ini lagi dan lagi, dengan batasan-batasan yang lebih rendah?

Menurut laporan pers, jaksa wilayah Manhattan, Cyrus Vance Jr. memiliki 175 ponsel iPhone dengan kode akses yang ingin diakses oleh Pemerintah Kota New York. Kita dapat yakin ini hanyalah awalnya.

Kita harus mendukung penolakan perusahaan Apple untuk tunduk pada tuntutan berbahaya Fbi, dan kita harus begabung untuk membela kebebasan kita yang berharga tanpa kompromi. Jika rakyat yang memimpin, para pemimpin akan mengikuti.


- Source : www.unz.com

Anda mungkin tertarik :

Komentar

Kirim komentar anda dengan :



Tutup

Berlangganan Email

Dapatkan newsletter, kami kirimkan ke email anda

  


Keluar