Harga minyak naik
Para analis telah melihat tanda pertama dari pasar minyak yang pulih dalam dua puluh tahun terakhir. Harganya terus naik, setelah penurunan harga yang telah menyapu 70% dari nilai minyak mentah menjadi tenang.
“Pasar minyak mentah AS... tampaknya telah melewati titik terburuk dan minyak mentah akan mulai merayap lebih tinggi serta mendapatkan tekanan dari tingkat persedian. Data EIA terbaru tentang produksi AS juga mendukung karena data tersebut menunjukkan bahwa harga-harga yang rendah akhirnya memiliki dampak,” Richard Gorry, direktur JBC Energy Asia mengatakan kepada Reuters.
Ia menambahkan bahwa resiko menurunnya tetap ada, karena kelebihan yang besar dalam produksi dan penimbunan persediaan, dengan tingkat tertinggi dalam sejarah.
Jumlah alat pembor minyak AS yang masih aktif menurun 13% menjadi 400 unit, terendah dalam lebih dari enam tahun, menurut Baker Hughes. Pada saat yang sama, stok AS telah meningkat ke level tertinggi dalam lebih dari delapan tahun.
Minyak mentah Brent diperdagankan dengan harga $35,24 per barel, sementara West Texas Intermediate berdiri di harga $32,68 pada perdangangan hari Senin, pulih dari harga terendah bulan Januari $27.
Morgan Stanley mengatakan bahwa sebuah perjanjian Rusia-Arab yang berpotensi untuk membekukan produksi pada tingkat bulan Januari juga dapat membantu meningkatkan harga minyak mentah.
“Rusia mengatakan perundingan penghentian produksi harus berakhir pada tanggal 1 Maret kemarin.. Berita mengenai perkembangan apa pun dapat mendorong berita utama dan harga,” kata bank tersebut.
Namun, Morgan Stanley menambahkan bahwa perjanjian antara dua produsen minyak terbesar di dunia tersebut tidak akan berurusan dengan masalah produksi 1-2 juta barel per hari.
- Source : www.rt.com