Perundingan perjanjian perdamaian AS-Korut gagal sebelum uji coba nuklir Pyongyang
Amerika Serikat dan Korea Utara mengadakan pembicaraan-pembicaraan rahasia untuk menyepakati perjanjian perdamaian dan secara resmi mengakhiri Perang Korea, di mana pembicaraan tersebut gagal yang diikuti oleh uji coba nuklir Pyongyang bulan lalu. Media AS mengutip seorang pejabat yang mengetahui peristiwa ini pada hari Minggu.
Setelah awalnya menunjukkan bahwa Washington akan mendorong Pyongyang untuk mengambil langkah-langkah untuk mengurangi arsenal nuklirnya, AS menyerukan program nuklir Korea Utara menjadi “bagian dari pembicaraan tersebut,” menurut The Wall Street Journal.
Pyongyang menolak kontra-proposal tersebut, menurut kantor berita tersebut, mengakhiri prospek upaya perdamaian diplomatik dengan menguji coba bom hidrogen pada tanggal 6 Januari.
Pada tanggal 7 Februari, Korea Utara meluncurkan sebuah roket jarak jauh yang diduga menempatkan sebuah satelit ke orbit, melanggar resolusi-resolusi Dewan Keamanan PBB yang melarang peluncuran yang dapat digunakan sebagai rudal balistik yang membawa hulu ledak nuklir.
“Menerima tuntutan-tuntutan untuk denuklirisasi dapat berarti menghilangkan legitimasi dan men-destabilitasi rezim tersebut,” The Wall Street Journal mengutip seorang pakar American Enterprise Institute di Korea utara, Nicholas Eberstadt.
Persiden AS Barack Obama menandatangani undang-undang Sanksi Korea Utara dan Kebijakan Peningkatan UU pada tanggal 18 Februari, memperkuat dan memperluas sanksi-sanksi anti-Korut sebagai tanggapan atas uji coba nuklir terakhirnya.
Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un telah mengatakan bahwa ia akan terus mengupayakan program senjata nuklir negaranya.
Upaya As terbaru yang gagal untuk mencapai sebuah kesepakatan dengan Korea Utara dikatakan sebagai bagian dari serangkaian upaya Washington yang gagal untuk membahas program denuklirisasi dengan Pyongyang.
- Source : sputniknews.com