Sekitar 150 orang Kurdi dibakar oleh pasukan militer Turki di provinsi Sirnak
Sekitar 150 orang Kurdi telah dibakar hidup-hidup dalam bangunan-bangunan yang berbeda oleh pasukan militer Turki, ketika ofensif pemerintah di provinsi-provinsi bagian tenggara yang mayoritasnya kaum Kurdi membawa korban baru, seorang anggota parlemen Turki dari Partai Rakyat Demokratik pro-Kurdi, Feleknas Uca mengatakan kepada Sputnik.
Selama sebulan terakhir, pasukan Turki telah berulang kali menyerang posisi-posisi YPG di Suriah, mengkalim bahwa milisi Kurdi ini adalah kelompok teroris yang mengancam keamanan Turki.
“Di kawasan Cizre dari Sirnak, sekitar 150 orang dibakar hidup-didup dalam bangunan-bangunan yang berbeda oleh pasukan militer Turki. Beberapa mayat ditemukan tanpa kepala. Beberapa lainnya dibakar sepenuhnya, sehingga tidak memungkinkan proses otopsi,” kata Uca pada hari Kamis.
Uca menambahkan bahwa semua korban di provinsi Sirnak yang berbatasan dengan Suriah dan Irak adalah orang-orang Kurdi.
“Banyak orang dan wartawan bangkit untuk melawan pembantaian-pembantaian seperti di Cizre,” tambahnya.
Serangan Turki terhadap kaum Kurdi berlangsung di Diyarbakir, 200 orang terjebak.
Feleknas Uca juga menyatakan bahwa Turki terus menyerang provinsi Diyarbakir yang penduduknya terutama kaum Kurdi, di mana sedikitnya 200 orag telah terperangkap di ruang bawah tanah.
“Situasi di Diyarbakir sangat mengerikan. Kabupaten Sur telah diberlakukan jam malam selama 79 hari. 200 orang terjebak di ruang bawah tanah, dan pasukan khusus Turki tidak mengizinkan untuk menyelamatkan mereka,” kata Uca pada hari Kamis, menambahkan bahwa serangan di Sur terus berlanjut.
Hubungan antara Ankara dan kaum Kurdi baik di dalam negeri dan di Suriah telah menjadi semakin buruk. Turki menghubungkan kam Kurdi Suriah dengan Partai Pekerja Kurdistan (PKK) dan menganggap keduanya sebagai organisasi teroris.
Ketegangan meningkat pada bulan Juli 2015, setelah 33 aktivis Kurdi tewas dalam sebuah ledakan bunuh diri di distrik Suric dan dua polisi Turki kemudian dibunuh oleh PKK, yang menyebabkan kampanye militer Ankara melawan kelompok ini. Kekerasan meningkat lebih lanjut pada bulan Desember, ketika pemerintah Turki memberlakukan jam malam di sejumlah wilayah tenggara negara tersebut.
Otoritas Turki juga dengan cepat menyalahkan organisasi-organisasi Kurdi atas ledakan hari Rabu di Ankara yang menewaskan 28 orang dan 61 lainnya terluka.
- Source : sputniknews.com