www.zejournal.mobi
Minggu, 22 Desember 2024

Penelitian – Hobbit purbakala Indonesia bukanlah Homo sapien

Penulis : Sputnik News | Editor : Samus | Rabu, 17 Februari 2016 14:28

Sebuah klaim para peneliti Perancis yang menyatakan bahwa bahwa “hobit” yang penuh teka-teki – orang-orang kerdil yang hidup di sebuah pulau Indonesia ribuan tahun yang lalu – bukanlah Homo sapiens menggemparkan dunia ilmiah, memicu pembahasan-pembahasan asal muasal makhluk-makhluk misterius ini.

Orang-orang kerdil ini, diberi nama Homo floresiensis yang sama dengan pulau Flores di Indonesia di mana mereka ditemukan, memiliki tinggi sekitar satu meter dan berat sekitar 25 kilogram. Hominid unik ini diyakini telah hidup di pulau Flores lebih dari 15.000 tahun yang lalu.

Sejak penemuan pertama hobbit tersebut pada tahun 2003, para ilmuwan dari seluruh dunia telah mengajukan teori asal-usul yang bertentangan dari orang-orang kerdil ini.

Salah satu dugaan utamanya menunjukkan bahwa spesies Flores ini awalnya adalah perwakilan dari Homo erectus, tetapi berkembang menjadi sub-spesies sebagai hasil dari proses yang dikenal dengan “dwarfing”. Proses ini menunjukkan bahwa ketika hewan-hewan memasui sebuah lingkungan yang terisolasi dengan sumber daya yang terbatas, seperti makanan, mereka secara bertahap akan menjadi lebih kecil dari waktu ke waktu untuk bertahan hidup.

Di bawah teori ini, beberapa Homo erectus bisa saja menyusut oleh naiknya permukaan laut, selama migrasi di atas jembatan-jembatan daratan.

Hipotesis lainnya menyatakan bahwa orang-orang kerdil Flores ini sebenarnya adalah nenek moyang manusia kontemporer namun menderita sebuah penyakit yang tidak diketahui. Hal ini menjelaskan mengapa otak dari “hobbit” ini memiliki ukuran sebesar jeruk Bali, menurut hipotesis tersebut.

Namun para pengikut teori jeruk Bali ini tidak setuju pada apa yang mungkin telah diderita oleh orang-orang kerdil ini. Beberapa peneliti menunjukkan adanya kelainan genetik, yang lain mengatakan bahwa ini adalah antara kerdil kretinisme, yang umumnya disebabkan oleh kurangnya yodium, atau sejenis microcephaly yang biasanya menyebabkan penyusutan otak.

Penelitian terbaru yang dipublikasikan dalam Journal of Human Evolution telah mengejutkan dunia ilmiah; penelitian ini menunjukkan bahwa para hobbit ini adalah spesies yang sama sekali berbeda dengan Homo sapiens.

Untuk dapat sampai pada kesimpulan ini sekelompok peneliti memeriksa tengkorak-tengkorak makhluk kerdil ini menggunakan teknologi gambar resolusi tinggi di Jepang.

“Tidak ada karakteristik yang sama dengan spesies kita,” Antoine Balzeau, seorang ilmuwan di Museum Sejarah Alam Perancis mengatakan kepada AFP, setelah menganalisis informasi yang terkandung dalam lapisan tulang tengkorak.

Para peneliti masih mempertahankan kemungkinan bahwa para hobbit ini bisa saja merupakan Homo erectus yang menyusut, yang muncul di pulau Jawa beberapa juta tahun yang lalu. Tidak diketahui apakah Homo floresiensis ini adalah spesies mereka tersendiri.


- Source : sputniknews.com

Anda mungkin tertarik :

Komentar

Kirim komentar anda dengan :



Tutup

Berlangganan Email

Dapatkan newsletter, kami kirimkan ke email anda

  


Keluar