www.zejournal.mobi
Jumat, 27 Desember 2024

Kebenaran tentang Konflik dengan Rusia

Penulis : Biblicism Institute | Editor : Samus | Selasa, 16 Februari 2016 12:14

“Kebenaran tidaklah terbantahkan. Kebencian mungkin akan menyerangnya, kebodohan mungkin mencemoohnya, tapi pada akhirnya, kebenaran itu ada” – Winston Churchill

Konflik yang sedang berlangsung saat ini antara AS dan Rusia adalah karena satu alasan sederhana: Bangsa Ashkenazim. Mereka memiliki hutang yang harus diselesaikan dengan Rusia.

Artikel ini memungkinkan kita untuk memajukan sedikit tabel kronologis ketika kita menyelidiki seluk-beluk di balik konflik tersebut.

Bangsa Ashkenazim – keturunan dari Askenaz (non-Yahudi) Japhetite – orang-orang Turki penjelajah yang ulet. Mereka memiliki bakat untuk membentuk diri mereka sendiri. Mereka pertama kali muncul dalam sejarah dunia sebagai Schythians (Skit) barbar yang terkenal atau dengan nama Sakadeans, nama ini tergantung pada fonetik regional.

“Dalam hal ini tiada lagi orang Yunani atau orang Yahudi, orang bersunat atau orang tak bersunat, orang Barbar atau orang Skit, budak atau orang merdeka, tetapi Kristus adalah semua dan di dalam segala sesuatu” Kolose 3:11

Kata Schytian atau Sakadean berasal dari kata Saka – dengan akar lisan Iran Sak yang berarti berkeliaran.

Scythians menetap di Eurasia Tengah di mana mereka menaklukkan daerah-daerah bersama saudara non-Yahudi mereka, Togarmath, dan berbagai sepupu lainnya meluas namun tidak terbatas pada bagian yang sekarang merupakan Turki dan Iran. Saudara non-Yahudi mereka, Rifat, bersama dengan paman mereka yang merupakan keturunan Javan menetap di Yunani.

Kemudian, Ashkenazim membentuk diri mereka kembali dan menetap di tanah yang mereka sebut sebagai Khazaria – dari kata Qasar dengan akar lisan Turki Qaz yang berarti menjelajah – setelah berakhirnya Kerajaan Padang Rumput Turki barat (Turkish Steppe Empire). Kemudian negara tersebut berpindah agama secara massal ke agama Yahudi/Farisi pada suatu waktu antara tahun 740 dan 920, perpindahan agama ini supaya mereka bisa tetap independen dari dua kerajaan yang bersaing saat itu: Kristen dan Islam.

“Yudaisme adalah sebuah agama yang paling aktif dalam merekrut.. Perpindahan agama massal yang paling signifikan terjadi pada abad ke-8, di Kerajaan Khazar yang besar membentang antara Laut Kaspia dan Laut Hitam,” jelas sejarawan Yahudi, Shlomo Sand.

Kemudian, Sviatoslav I dari Kiev menghancurkan Khazaria sekitar tahun 1048 dan menariknya ke dalam Rus Kiev, sebuah wilayah yang nantinya menjadi bagian dari Kekaisaran Rusia.

Dalam Imperial Rusia, bangsa Ashkenazim ini ditempatkan di bawah kendali yang ketat dan tertutup di Pale of Settlement. Sesuatu yang tidak akan pernah dimaafkan oleh bangsa Ashkenazim ini.

Dengan mengulur waktu, mereka memelihara kebencian mereka dan merencanakan pembalasan mereka bersama dengan sebuah pembentukan ulang yang baru. Mereka menjadi kekuatan di balik fraksi Bolshevik keji yang mengambil alih pemerintah Rusia pada tahun 1910-an, membunuh 66 juta oumat Kristen, termasuk 200.000 pendeta Kristen, dan menghancurkan 40.000 gereja, menurut penulis Kristen Rusia terkenal, Alexander Solzhenitsyn.

Sebagian besar dari fraksi Bolshevik adalah orang Rusia Yahudi Ashkenazi seperti Vladimir Lenin, Leon Trosky, Lev Kamenev, Gregory Zinoviev, Yakov Sverdlov dan Grigory Sokolnikov. Mereka didanai oleh para bankir Ashkenazi dari New York dan London seperti Bank Rothschild dan Jacob Schiff Kuhn dan Loeb & Co. yang memperjuangkan ideologi kehancuran Karl Marx Ashkenazi dan menemukan bahwa ideologi ini menguntungkan untuk diupayakan dalam penaklukan Komunisme akan Rusia sementara membuat beberapa keuntungan finansial dalam prosesnya dengan menjarah negara tersebut melalui agen-agen yang ditempatkan secara strategis yang kemudian akan dikenal sebagai “oligarki”.

Seluruh Kekaisaran Soviet Rusia runtuh pada tahun 1991. Dengan demikian Ashkenazim berhasil membuat Rusia bertekuk lutut.

Pembalasan Putaran ke-1. Selesai.

Hari ini Rusia berada di bawah serangan dengan konflik yang berada di Ukraina. Sebuah konflik yang dimulai oleh Victoria Nuland yang juga adalah seorang bangsa Ashkenazi dalam Departemen Luar Negeri AS dengan suaminya Robert Kagan neokon Ashkenazi, bekerja di balik layar melalui organisasi-organisasi kuat seperti Project for a New American Century, Brookings Institutions dan Dewan Hubungan Luar Negeri. George Soros Ashkenazi juga berkontribusi secara finansial dalam “Revolusi” Maidan Ukraina.

“Banyak peserta dalam demonstrasi ‘Euromaidan’ Kiev adalah anggota LSM Soros yang didanai dan/atau dilatih oleh LSM yang sama dalam workshop atau seminar yang disponsori oleh International Renaissance Foundation (IRF) milik Soros, dan berbagai lembaga Open Society dan yayasan miliknya. IRF, yang didirikan dan didanai oleh Soros, membanggakan bahwa pihaknya telah memberikan ‘lebih dari organisasi penyumbang lainnya’ untuk ‘perubahan demokratif’ Ukraina,” tulis William F. Jasper dalam The New American.

Dengan kata lain, bangsa Ashkenazim ini sekarang sedang menghalau beruang Rusia dengan mengibas-ngibaskan ekor anjing Amerika. Anjing ini tidak dapat benar-benar jatuh karena AIPAC sangat mendukungnya. Dan ingat, AIPAC dikendalikan oleh para pemimpin bisnis Amerika-Ashkenazi yang kuat. Lihat bagaimana orang-orang Yahudi Ashkenazi menaklukkan dunia Barat.

Satu-satunya tujuan mereka adalah untuk menghancurkan Rusia sekali lagi dengan menyulut api di perut nya, Ukraina. Sebuah api yang mereka rencanakan disebar ke dalam Rusia melalui peperangan militer dan ekonomi. Mengapa? Karena Rusia memiliki keberanian untuk bangkit dari kehancuran yang disebabkan oleh bangsa Ashkenazim ini. Dan karena Rusia memiliki keberanian untuk menangkap agen-agen pencuri mereka yang dikenal sebagai “oligarki” dengan beberapa dari mereka yang melarikan diri dari negara tersebut. Dan karena telah memiliki keberanian untuk menghambat peperangan Amerika di Suriah yang didalangi oleh AIPAC untuk kepentingan Israel.

Pembalasan Putaran ke-2. Dalam proses.

Setelah kehancuran Kerajaan Khazaria, bangsa Ashkenazim tersebar ke bagian Timur dan Barat di seluruh Eropa dan membentuk kembali diri mereka sebagai Yahudi yang bermasalah atau Yahudi Pengembara – yang berarti Yahudi (Khazaria/Sakadia atau Skit) yang Berkeliaran. Nama tersebut tidak ada hubungannya dengan kerinduannya untuk menaklukkan Palestina, namun sebuah keinginan untuk mendirikan kembali Kerajaan Khazaria atau sebuah tanah baru, tanah baru manapun. Berikut adalah sebuah kutipan dari Wikipedia:

Pada tahun 1903, Theodore Herzi memperkenalkan Program Uganda Inggris pada Kongres Zionis Keenam di Basel.

Pada akhir tahun 1930-an, Liga Zionis Inggris mempertimbangkan sejumlah tempat lain di mana sebuah tanah air Yahudi dapat didirikan. Wilayah Kimberley di Australia sebelumnya telah dipertimbangkan sampai pemerintahan Curtin (menjabat 1941-1945) menolak kemungkinan tersebut.

Dengan dukungan dari Perdana Menteri Tasmania pada saat itu, Robert Cosgrove (menjabat dari tahun 1939), Critchley Parker mengusulkan sebuah pemukiman Yahudi di Pelabuhan Davey, di barat daya Tasmania. Parker mensurvei daerah tersebut, namun kematiannya pada tahun 1942 mengakhiri ide pemukiman tersebut.

The Jewsih Autonomous Oblast didirikan di Timur Jauh Rusia pada tahun 1934, mewakili sebuah pendekatan Soviet untuk menyediakan tanah air bagi bangsa Yahudi.

Dengan terjadinya Perang Dunia II, sejumlah besar bangsa Ashkenazim ini secara enggan berasimilasi di seluruh Amerika. Namun, sebagian besar bermigrasi ke Palestin di mana mereka menciptakan banyak kelompok teroris seperti Irgun, geng Stern dan Haganah. Mereka meneror penduduk Palestina, membunuh ribuan dan memaksa ratusan ribu orang keluar dari rumah mereka dan mengungsi ke negara-negara Arab tetangga. Akibatnya, mereka mencuri Palestina dan menamainya Israel dalam rangka untuk membentuk kembali diri mereka sebagai bangsa Ibrani dan menipu orang-orang Kristen yang mudah tertipu di dunia Barat.

Di negara-negara angkat mereka di luar Israel, termasuk Amerika Serikat dan Eropa, bangsa Ashkenazim ini telah menjadi pusat-pusat kekuatan keuangan dan pengaruh, bukan karena mereka orang-orang Yahudi – pada dasarnya sebagian besar dari mereka benar-benar tidak beragama dan sama sekali tidak peduli – namun karena mereka orang-orang yang sangat cerdas. Mereka telah belajar banyak dari penjelajahan mereka sepanjang sejarah, dan mereka berasimilasi dengan cepat dan keras. Merekalah bangsa nomaden yang sebenarnya.

Sekarang mungkinkah bahwa, setelah dua kegagalan ideologi berturut-turut dalam berntuk komunisme dan kehancuran Zionisme yang lambat di Israel, jauh di dalam benak para pemimpin Ahkenazi terletak sebuah rencana pembentukan yang baru?

Akankah pembentukan kembali itu menjadi penaklukan ulang atas Khaganate Khazar mereka – sebuah tanah yang terletak jauh di dalam Rusia dan meliputi Ukraina dan Crimea? Apakah itu sebabnya Putin tiba-tiba menganeksasi Crimea?

Apakah rencana Ashkenazim ini adalah untuk merebut kembali dan menetap kembali dalam Khazaria kuno mereka setelah Jatuhnya Apartheid Israel? Apakah ini sebabnya Presiden yang terpilih di Ukraina dipaksa turun untuk menempatkan sebuah pemerintahan boneka dengan Perdana Menteri baru yang bernama Arseniy Yatsenyuk yang menurut The Guardian sedang memainkan peran Yahudi Ashkenazim nya?

Apakah mereka akan puas hanya dengan Ukraina?

Pembalasan Putaran ke-3?

“Jamais deux sans trois” / “Never two without three” (Sebuah peribahasa Perancis yang berarti ‘yang ketiga pasti akan terjadi’)

“Saya melihat kemakmuran dari orang-orang fasik... kekuatan mereka sangat teguh... Kebanggaan berfungsi sebagai kalung mereka; Kekerasan membalut mereka seperti pakaian... Inilah orang-orang fasik – selalu bebas dari kekhawatiran saat mereka menimbun kejayaan... Sesungguhnya (Tuhan) Engkau menempatkan mereka di tanah yang licin... Bagaimana mereka tiba-tiba jatuh dan hancur, benar-benar tersapu oleh kengerian” Mazmur 73: 2, 4, 6, 12, 18, 19

 


Anda mungkin tertarik :

Komentar

Kirim komentar anda dengan :



Tutup

Berlangganan Email

Dapatkan newsletter, kami kirimkan ke email anda

  


Keluar