Kita perlu melakukan segalanya untuk mencegah perang besar
Bentrokan antar kekuatan-kekuatan dunia yang baru harus dicegah dengan cara apapun, pemimpin Gereja Ortodoks Rusia, Patriarkh Kirill mengatakan dalam sebuah wawancara eksklusif dengan Ed Schultz dari RT Amerika, mengatakan bahwa Rusia dan AS harus melakukan “segala kemungkinan” untuk memperbaiki hubungan.
Berbicara kepada Schultz, Patriarkh Kirill memperingatkan bahwa konfrontasi antara “dua kekuatan besar” dengan “daya rusak yang besar” memiliki potensi untuk menghancurkan “seluruh dunia”, dan menyerukan perbaikan hubungan antara AS dan Rusia sesegera mungkin.
“Sebuah perang skala besar harus dicegah dengan cara apapun,” katanya, menambahkan bahwa ini harus menjadi “prioritas nomor satu bagi AS, Rusia dan banyak pihak lain yang memiliki perspektif yang masuk akan mengenai apa yang sedang terjadi.”
Patriarkh tersebut menekankan bahwa kebanyakan orang di AS adalah “umat Kristen yang memiliki nilai Kristiani yang sama dan berasal dari keluarga Kristen global yang sama” seperti Rusia, mendesak kedua negara tersebut menggunakan afinitas budaya ini “untuk membangun sebuah jembatan, bukan malah memperdalam kesenjangan” antara kedua negara.
Dalam berbicara mengenai potensi inisiatif untuk meningkatkan hubungan kedua negara ini, Patriarkh Kirill memberikan sebuah contoh dari era Perang Dingin, ketika umat Kristen AS dan Uni Soviet bekerja sama “bagi masa depan yang lebih baik.”
“Pada saat itu kami memiliki hubungan yang intensif dengan masyarakat Kristen AS, termasuk kunjungan-kunjungan delegasi dan konferensi dalam upaya untuk mensukseskan pendekatan Kristen bersama bagi isu-isu yang memecah AS dan Uni Soviet,” katanya, menyerukan kepada komunitas dari kedua negara untuk melanjutkan upaya-upaya tersebut.
Situasi di Timur Tengah ‘membutuhkan tindakan bersama’
Menyampaikan mengenai krisis di Timur Tengah, Patriarkh menyerukan kepada semua negara untuk mengakhiri perang di Suriah dan Irak, serta untuk mengalahkan kelompok-kelompok teroris,” untuk menggabungkan upaya mereka demi tujuan ini.
Menurut Patriarkh, situasi saat ini di Timur Tengah memerlukan tindakan bersama oleh semua pihak yang terkait, termasuk “Rusia, AS, Eropa Barat dan beberapa negara Arab.”
Ia juga mengatakan bahwa para teroris di wilayah ini harus dikalahkan dengan cara-cara militer, karena memang “tidak dapat menangani terorisme melalui dialog dan peringatan saja.”
Patriarkh ini juga menekankan pentingnya untuk memberikan Suriah dan Irak “kesempatan untuk secara bebas memilih masa depan mereka sendiri, sehingga negara-negara ini dapat hidup hidup dalam damai dan sehingga semua kelompok agama, Kristen dan Muslim dapat hidup berdampingan dalam damai.”
Patriarkh Kirill dan Paus Fransiskus bertemu di Havana, Kuba pekan lalu, menandai pertama kalinya pemimpin Gereja Ortodoks dan Gereja-Gereja Katolik telah duduk di meja yang sama sejak keduanya terpecah sekitar 1.000 tahun yang lalu. Mereka menandatangani deklarasi bersama setelah itu, menyerukan para pemimpin dunia untuk mencegah umat Kristen “benar-benar dibasmi” di Timur Tengah dan untuk membantu para pengungsi di daerah-daerah tersebut.
Kedua pemimpin agama ini juga membahas hubungan antara Gereja dan masalah yang dihadadapi oleh umatnya dalam dunia modern. Mereka juga bertukar pandangan mengenai kemajuan peadaban umat manusia.
“Kita semua adalah saudara, pada akhirnya,” adalah kata-kata pertama yang disampaikan oleh Paus Fransiskus kepada Patriarkh Kirill ketika mereka bertemu, kantor berita TASS melaporkan.
- Source : www.rt.com