Industri pariwisata Turki runtuh, 1.300 hotel mulai dijual
Sekitar 1.300 hotel telah disiapkan untuk dijual di berbagai resor Turki sementara masalah perekonomian, serangan-serangan teroris dan krisis dalam hubungan dengan Rusia sangat terasa di sektor pariwisata ini, media Turki melaporkan pada hari Senin.
Dengan lebih dari 400 hotel yang sudah terjual di ibukota wisata Antalya, industri pariwisata Turki telah merosot ke salah satu krisis terburuk dalam sejarah setelah jumlah wisatawan Rusia yang mengunjungi negara tersebut menyusut dan serangan-serangan teroris yang meningkat melemahkan keamanan, surat kabar Turki, Zaman melaporkan.
Turki menghadapi kekurangan hampir 4,5 juta wisatawan Rusia tahun ini, menyebabkan industri pariwisata Turki kehilangan sekitar $4,5 milyar dari pendapatan yang hilang, menurut ketua Aegean Touristic Enterprises and Lodging Association (ETHICS), Mehmet Isler, seperti yang dikutip oleh surat kabar tersebut.
Para wisatawan Eropa, terutama dari Jerman, telah mengubah pilihan mereka kepada resor-resor Yunani, ia menambahkan, mengutip “propaganda” dari serangan-serangan teroris baru-baru ini di Turki yang dikatakan oleh media Eropa sebagai alasan atas tren yang sedang berlangsung ini.
Sejumlah besar hotel dan perusahaan yang beroperasi pada sektor pariwisata menghadapi masalah-masalah hutang, dengan dampak dari insiden pesawat jet Su-24 Rusia yang menyebabkan para pemilik hotel untuk menjual properti mereka, agen real estate Ismail Ozer mengatakan menurut laporan tersebut.
Hubungan antara Ankara dan Moskow memburuk setelah Turki menembak jatuh pesawat jet Su-24 Rusia – yang pada saat itu dikerahkan dalam operasi anti-teroris di Suriah – atas alasan karena pesawat tersebut melanggar wilayah udara Turki pada tanggal 24 November. Moskow membantar klaim pelanggaran wilayah udara tersebut dan mengenakan langkah-langkah perekonomian anti-Turki, yang termasuk larangan penjualan paket perjalanan ke Turki.
Pada awal bulan Januari, sebuah ledakan terjadi di alun-alun di pusat kota bersejarah Istanbul. Setidaknya 10 turis Jerman tewas, sementara 17 lainnya terluka. Pada bulan Oktober 2015, dua ledakan mengguncang ibukota Ankara, menewaskan lebih dari 100 orang dan melukai lebih dari 400 lainnya. Serangan tersebut telah dikaitkan dengan kelompok-kelompok ekstrimis.
- Source : sputniknews.com