www.zejournal.mobi
Rabu, 27 November 2024

Kaum 1% terkaya dari populasi dunia memiliki kekayaan lebih dari kita semua

Penulis : Al-Monitor | Editor : Samus | Senin, 18 Januari 2016 17:45

Kaum satu persen dari populasi dunia sekarang memiliki kekayaan lebih dari kita semua jika digabungkan, kelompok bantuan Oxfam mengatakan pada hari Senin, malam sebelum Forum World Economics (WEF) di Davos.

“Ketidaksetaraaan ini telah menciptakan sebuah dunia di mana 62 orang memiliki kekayaan  sebanyak setengah dari populasi termiskin di dunia – sebuah angka yang telah jatuh dari 388 orang hanya lima tahun yang lalu,” kata kantor anti-kemiskinan tersebut yang dipublikasikan menjelang pertemuan tahunan para elit keuangan dan politik di Davos.

Laporan tersebut, yang berjudul “Ekonomi bagi kaum 1%”, menyatakan bahwa wanita terpengaruh oleh ketidaksetaraan global ini.

“Salah satu tren utama lainnya di belakan meingkatnya ketidaksetaraan yang ditetapkan dalam laporan Oxfam Internasional adalah saham jatuh dari pendapatan nasional kepada para pekerja di hampir semua negara berkembang dan sedang berkembang... Mayoritas pekerja yang dibayar rendah di seluruh dunia adalah wanita.”

Meskipun para pemimpin dunia semakin berbicara mengenai kebutuhan untuk mengatasi ketidaksetaraan, “kesenjangan antara yang kaya dan sisanya telah melebar secara dramatis dalam 12 bulan terakhir,” kata Oxfam.

Prediksi Oxfam, dibuat menjelang pertemuan Davos tahun lalu, bahwa kaum satu persen terkaya akan segera memiliki kekayaan lebih dari kita semua, “benar-benar menjadi kenyataan pada tahun 2015,” tambahnya.

Sementara jumlah orang yang hidup dalam kemiskinan ekstrim telah berkurang setengah antara tahun 1990 dan 2010, pendapatan tahunan rata-rata dari 10% populasi dunia telah meningkat tidak lebih dari $3 per tahun pada kuartal terakhir abad ini, sebuah peningkatan penadapatan individu yang kurang dari satu persen per tahun, kata laporan tersebut.

‘BEBERAPA ORANG SUPER-KAYA’

Lebih dari 40 kepala negara dan peerintahan akan menghadiri forum Davos yang dimulai hari Selasa dan berakhir pada tanggal 23 Januari.

Mereka yang menuju ke kota resor Swiss untuk pertemuan tahunan tingkat tinggi ini juga termasuk 2.500 “pemimpin dari bisnis dan masyarakat,” WEF mengatakan dalam sebuah pernyataan sebelumnya.

Menggambarkan tema tersebut – Revolusi Industri Keempat – pendiri WEF, Klaus Shwab telah mengatakan pihaknya “mengacu pada penggabungan teknologi di seluruh dunia fisika, digital dan biologi yang menciptakan sepenuhnya kemampuan baru dan dampak hyang dramatis pada sistem politik, sosial dan ekonomi.”

EksekutifDirektur Internasional Oxfam, Winnie Byanima, yang juga akan menghadiri pertemuan di Davos mengatakan: “Sangat tidak bisa diterima bahwa setengah dari populasi termiskin di dunia memiliki tidak lebih dari orang-orang super kaya yang dapat dimasukan ke dalam satu bus.”

Kekhawatiran para pemimpin dunia mengenai krisis ketidaksetaraan yang semakin meningkat “sejauh ini tidak diterjemahkan dalam tindakan nyata – dunia telah menjadi tempat yang jauh tidak merata dan tren tersebut menjadi semakin cepat,” ia memperingatkan.

MENGAKHIRI ERA SUAKA BEBAS PAJAK

Sebagai suatu prioritas, Oxfam menyerukan diakhirinya era bebas pajak yang telah membuat banyak perusahaan menggunakan pusat keuangan luar negeri untuk menghindar dari pembayaran pajak.

“Ini telah mengurangi sumber daya pemerintah yang berharga yang dibutuhkan untuk mengatasi kemiskinan dan ketidaksetaraan,” kata laporan tersebut.

Sebanyak 30 persen dari seluruh kekayaan finansial Afrika diperkirakan berada di luar negeri, tambahnya, membuat kehilangan pendapatan pajak sekitar $14 miliar setiap tahun nya.

Menjaga tingkat pajak yang tepat akan menjadi sangat “penting” jika para pemimpin dunia untuk memenuhi tujuan mereka, yang diatur September lalu, untuk mengakhiri kemiskinan ekstrim pada tahun 2030.

Byanima menantang mereka yang menghadiri pertemuan Davos “untuk memainkan peran mereka dalam mengakhiri era bebas pajak, yang memicu kesenjangan ekonomi dan mencegah ratusan juta orang mengangkat diri mereka dari kemiskinan.”

Dari 62 orang terkaya tersebut, Oxfam mengatakan bahwa 53 orang adalah pria dan hanya sembilan wanita.

Tamu di Davos termasuk Perdana Menteri Inggris David Cameron, Wakil Presiden AS Joe Biden, Perdana Menteri Perancis Manuel Valls dan Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau yang baru saja terpilih.

Presiden Mauricio Marci dari Argentina, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan Perdana Menteri Yunani Alexis Tsipras juga dijadwalkan akan hadir.

Oxfam mengatakan bahwa pihaknya telah menghitung kekayaan 62 orang terkaya tersebut menggunakan daftar miliarder dari Forbes.


- Source : www.al-monitor.com

Anda mungkin tertarik :

Komentar

Kirim komentar anda dengan :



Tutup

Berlangganan Email

Dapatkan newsletter, kami kirimkan ke email anda

  


Keluar