www.zejournal.mobi
Minggu, 22 Desember 2024

Rusia akan mengembangkan mesin roket bertenaga metana

Penulis : RT | Editor : Samus | Jumat, 15 Januari 2016 12:16

Badan Ruang Angkasa Rusia, Roscosmos akan mulai mengembangkan sebuah mesin roket baru bertenaga metana untuk bersaing dengan kompetisi internasional, menurut sebuah laporan lokal. Pembiayaan bagi proyek tersebut telah disisihkan dalam anggaran ruang angkasa federal tahun 2016-2025.

Roscosmos meminta dana lebih dari 24 miliar rubel dialokasikan untuk program penelitian Launch Vehicle Engines, dengan dana awal sebesar 470 juta rubel yang akan disediakan tahun ini, menurut laporan surat kabar Izvestia.

“Kami berencana untuk membuat sampel mesin bertenaga metana, meskipun saat ini belum ada niat untuk membuat roket-roket yang akan menggunakan mesin seperti ini,” Izvestia mengutip salah satu pengembang program tersebut.

“Dengan cara ini kami berencana untuk tetap maju dan tidak ketinggalan oleh para pesaing internasional dalam hal kemajuan teknologi. Untuk saat ini, kami sedang berdiskusi untuk menciptakan sebuah mesin pendorong untuk prospek roket tahap kedua ini.”

Namun, tidak semua dana yang diminta ditujukan untuk pengembangan mesin metana tersebut, Izvestia menambahkan. Program ini juga membayangkan pengembangan generasi baru dari roket dengan bahan bakar cair dan blok-blok dasar untuk mesin-mesin berdasarkan bahan komposit.

Mesin-mesin bartenaga metana ini awalnya dimaksudkan untuk menggerakan roket Phoenix, pengembangan tersebut termasuk dalam anggaran ruang angkasa federal. Namun, anggaran tersebut kemudian diputuskan untuk mendesain ulang roket Zenit daripada membuat yang baru.

Penggunaan mesin bertenaga metana dieksplorasi sebelumnya oleh beberapa perusahaan penelitian dan pengembangan Rusia. Perusahaan Energomash dari rusia mengadakan sebuah dewan untuk membuat mesin roket bertenaga gas alam pada tahun 2012. Perusahaan tersebut mengusulkan pengembangan sebuah mesin berbilik tunggal dengan daya dorong 200 ton yang digerakan oleh bahan bakar oksigen cair atau metana cair.

Produsen kedirgantaraan Amerika, SpaceX juga mengembangkan mesin roket bertenaga metana yang disebut Raptor. Mesin bertenaga metana tersebut sangat dapat digunakan kembali yang akan diperlukan dalam penjelajahan planet Mars, menurut juru bicara SpaceX, Emily Shanklin.

Salah satu manfaat dari mesin roket bertenaga metana ini adalah penyimpanannya yang lebih mudah karena metana lebih ringan daripada hidrogen, yang membuat perbedaan besar dalam misi ruang angkasa yang lebih lama.

Selain itu, tangki-tangki bahan bakar metana tidak membutuhkan isolasi, yang membuat mereka lebih ringan dan lebih murah untuk diluncurkan.

Metana juga dapat ditemukan dalam jumlah besar di bagian luar tata surya dan dapat diambil di Mars, Titan, Jupiter dan banyak planet lainnya.

Para ilmuwan mengatakan bahwa metana akhirnya dapat diproduksi di Mars dengan menyatukan air dengan karbon dioksida yang diambil dai atmosfer nya.

Sementara itu, European Space Agency (ESA) berencana untuk meluncukan bagian pertama dari misi ExoMars nya pada tanggal 14 Maret, dengan Trace Gas Orbiter (TGO) lepas landas dalam perjalanan tujuh bulan nya ke arah Mars untuk mencari sumber-sumber metana.


- Source : www.rt.com

Anda mungkin tertarik :

Komentar

Kirim komentar anda dengan :



Tutup

Berlangganan Email

Dapatkan newsletter, kami kirimkan ke email anda

  


Keluar