IMF membuat Yuan mata uang cadangan: China dapat memimpin perekonomian dalam 8 tahun
Bagaimana prospek langsung dan masa depan renminbi China sekarang bahwa mata uang ini kini telah mendapatkan status mata uang cadangan IMF? Radio Sputnik bertanya kepada Simon Smith, Direktur Operasi dan Kepala Riset FxPro Inggris.
Langkah terakhir IMF ini bukanlah sesuatu yang tepat waktu, atau menentukan, sang ahli keuangan mengatakan.
“Saya kira langkah ini sebagiannya adalah kuno, tetapi juga smbolik. Kuno karena sistem SDR (Special Drawing Rights) diperkenalkan pada akhir tahun 60-an ketika kita masih memiliki sistem nilai tukar tetap: Bretton Woods. Sistem ini tidak digunakan lagi di awal 70-an, sehingga kebutuhan atas sistem SDR ini semacam dirusak. Langkah IMF juga simbolik karena termasuk renminbi, SDR melegitimasikannya,” kata Smith.
“China tidak akan tiba-tiba berubah dan memiliki mata uang non-konversi ke salah satu mata uang kokoh yang dapat diturkan secara global,” jelasnya. Sang ahli tersebut juga percaya bahwa mata uang yuan yang dapat ditukar sepenuhnya dapat dicapai perlahan dalam beberapa tahun.
Ia juga menunjukan berapa lama bagi euro untuk menjadi mapan sebagai mata uang cadangan, dan bahwa juga belum menggantikan posisi dolar AS dalam peran tersebut.
“Dalam pandangan saya, ini adalah sebuah langkah, tidak akan mengubah apapun secara drastis,” tambah Smith.
“Langkah ini dapat menciptakan situasi yang lebih baik bagi daya jual yuan,” Smith menggarisbawahi, menambahkan bahwa ini juga sudah dilakukan melalui kebijakan keuangan China.
“Masalah daya tarik untuk investasi lebih tergantung pada keterbukaan China daripada masuknya mata uang yuan dalam simpanan mata uang SDR,” ujar Smith.
“China tidak bisa menjadi pemain nomor satu dalam perekonomian global tanpa adanya hubungan dengan negara-negara lain,” katanya, namun juga menambahkan bahwa ini “sudah berada di jalannya” dan bahwa skala ekonomi China bisa melebihi AS hanya dalam 7-8 tahun. “Memiliki mata uang yang sepenuhnya dapat dikonversi menguntungkan masyarakat China,” Smith menyimpulkan.
- Source : sputniknews.com