www.zejournal.mobi
Senin, 23 Desember 2024

AS mengerahkan pasukan khusus, siap untuk melaksanakan misi sepihak di Suriah

Penulis : RT | Editor : Admin | Rabu, 02 Desember 2015 15:02

AS siap untuk mengerahkan pasukan ekspedisi yang menargetkan untuk membantu Irak memberikan tekanan tambahan pada ISIS, kata Menteri Pertahanan Ash Carter. Pasukan khusus tersebut akan diposisikan untuk melakukan misi sepihaknya di Suriah.

“Operator khusus ini dari waktu ke waktu akan dapat melakukan penyerangan, pembebasan sandera, mengumpulkan intelijen dan menangkap pemimpin ISIS,” Carter mengatakan kepada House Armed Services Committee dalam sambutannya.

“Hal ini membentuk siklus dari intelijen yang lebih baik, yang menghasilkan lebih banyak target, lebih banyak penyerangan dan momentum yang lebih,” tambahnya.

Saat ini ada sekitar 3.400 tentara Amerika di Irak. Pada bulan November, AS mengumumkan bahwa 50 pasukan komando akan dikirim ke Suriah utara untuk menasihati pasukan anti-ISIS di sana. Pentagon tidak mengomentari apakah pasukan khusus tersebut sudah tiba di negara yang sedang berperang atau belum.

“Seiring waktu,” 50 pasukan akan melakukan serangan-serangan di Irak dan Suriah “untuk memberikan tekanan yang lebih” terhadap ISIS, Carter mengatakan kepada komite tersebut.

“Serangan-serangan di Irak akan dilakukan atas undangan pemerintah Irak dan berfokus pada mempertahankan perbatasannya dan membangun kapasitas Pasukan Keamanan Irak,” ujar Carter dalam teks yang sudah disiapkannya. “Pasukan ini juga akan berada dalam posisi yang siap untuk melakukan misi-misi sepihak ke Suriah.”

Serangan-serangan sepihak, yang mana tidak akan disetujui oleh Presiden Suriah Bashar Assad akan mewakili perpecahan dari komitmen Presiden Barack Obama untuk menghindari penggunaan pasukan darat dalam memerangi ISIS.

Dua-pertiga warga Amerika percaya bahwa Obama tidak memiliki strategi yang jelas untuk memerangi ISIS, menurut jajak pendapat pada pertengahan November. Sekitar setengah responden menyetujui pengiriman pasukan darat untuk memerangi kelompok teroris, dan 63 persen mengatakan bahwa pengerahan pasukan darat tidak dapat dicegah. Hanya 20 persen yang percaya bahwa serangan udara yang akan berhasil untuk menumpas kelompok teroris tersebut.

Ketua House Armed Services, Mac Thornberry (R-Texas) mengatakan bahwa ia akan mendukung komitmen yang lebih besar untuk mengerahkan pasukan darat AS baik di Suriah maupun di Irak, jika mereka adalah bagian dari strategi yang lebih kuat untuk menumpas ISIS.

“Apa yang dibutuhkan untuk benar-benar menumpas dan pada akhirnya menghancurkan ISIS? Kata Thornberry kepada USA Today. “Kirimkan berapa pun banyaknya pasukan atau membentuk koalisi yang diperlukan untuk mencapai tujuan itu.”

Namun, ia menyebutkan bahwa pengerahan 50 pasukan komando adalah sebauh langkah yang setengah-setengah dan ditakdirkan untuk gagal.

“Lima puluh orang yang akan dikerahkan tidak akan mengubah gelombang pertempuran ini,” katanya.

Pada pertengahan November, AS mulai menargetkan setidaknya 116 truk yang digunakan oleh ISIS untuk menyelundupkan minyak mentah di Suriah sebagai bagian dari kampanye untuk menghentikan pendapatan kelompok jihad ini untuk mendukung kegiatan-kegiatannya. Organisasi teroris dilaporkan mendapatkan pemasukan sebanyak $40 juta per bulan dengan memproduksi dan mengekspor minyak.

Sejak itu, lebih dari 40 persen dari pendapatan ISIS dari minyak ilegal nya telah dipengaruhi oleh serangan-serangan yang dipimpin oleh AS, Jenderal Joe Dunford, ketua Kepala Staf Gabungan mengatakan kepada komite.

“Kami memperkirakan bahwa sekitar 43 persen dari aliran pendapatan yang berasal dari minyak ISIS telah terpengaruhi selama 30 hari terakhir,” kata Dunford.

Amerika Serikat sebelumnya telah menahan diri untuk menyerang truk-truk tersebut, yang diyakini berjumlah 1.000 unit, atas kekhawatiran jatuhnya korban sipil. Untuk mencegah hal tersebut, jet-jet F-15 menjatuhkan selebaran-selebaran sebelum melaksanakan penyerangan, memperingatkan para driver untuk meninggalkan kendaraan mereka. Selebaran-selebaran tersebut diberikan satu jam sebelum serangan dilaksanakan. Setelah serangan-serangan dilaksanakan, para pejabat AS mengatakan bahwa tidak ada laporan langsung mengenai jumlah korban sipil.

AS memimpin sebuah koalisi yang terdiri lebih dari 60 negara untuk melakukan serangan udara terhadap ISIS di Suriah. Amerika Serikat telah melakukan lebih dari 95 persen dari 3.000 serangan terhadap ISIS sejak kampanye tersebut dimulai pada bulan September 2014. Pada bulan September lalu, Rusia meluncurkan kampanye pengeboman nya sendiri terhadap kelompok teroris di Suriah. Dunia Barat telah mengatakan beberapa serangan Rusia telah menargetkan pasukan moderat anti-Assad, namun Moskow membantah klaim tersebut dan menegaskan mereka hanya menargetkan para teroris.


- Source : www.rt.com

Anda mungkin tertarik :

Komentar

Kirim komentar anda dengan :



Tutup

Berlangganan Email

Dapatkan newsletter, kami kirimkan ke email anda

  


Keluar