Pepe Escobar: Permainan Besar Antara China dan Amerika Serikat
Di Washington, suara-suara penuh dengan amarah terdengar nyaring. “Freedom fries” (sebuah eufemisme) adalah sesuatu dari masa lalu dan semua orang setuju pada kebutuhan untuk mendukung Perancis. Sekarang, perbedaan-perbedaan pendapat menjadi lebih tajam mengenai apakah hanya secara bertahap “mengintensifkan” penggunaan kekuatan militer AS di Suriah dan Irak atau melancarkan “peperangan” besar dan mengirimkan pasukan-pasukan. Seorang editor dari Weekly Standard (sayap kanan), Bill Kristol sudah menyerukan agar 50.000 pasukan AS menyerang “ibukota” ISIS di Raqqa. Calon presiden dari Partai Republik, senator Lindsey Graham, yang telah mendesak 20.000 tentara AS untuk dikirim ke daerah tersebut selama berbulan-bulan menawarkan sebuah analogi untuk memerangi ISIS: “Saya lebih menginginkan peperangan melawan ISIS di daerah mereka dan bukan di daerah kita.”
Dan jangan lupa bahwa diskusi sampingan yang semakin parah mengenai rencana pemerintahan Obama untuk membiarkan 10.000 pengungsi Suriah secara ketat diperiksa selama dua tahun, memasuki negara tersebut. Pilihan-pilihan alternatif lain yang diusulkan termasuk sebuah pengaturan yang lebih keras, membutuhkan proses pemeriksaan yang memakan waktu lebih lama atas mereka yang ingin masuk, mengizinkan hanya mereka yang layak, beragama Kristen Suriah (mendukung “bentrokan peradaban” lebih jauh), sementara menolak mereka yang beragama Muslim,.
Dalam suasana yang dipenuhi dengan dendam dan peperangan, semakin sulit untuk mengingat seperti apa dunia yang lebih damai itu. Itulah sebabnya Pepe Escobar, seorang wartawan lincah dari TomDispatch, yang menjelajahi wilayah Eurasia , terutama yang dijulukinya sebagai Pipelineistan, adalah seperti menghirup udara segar. Ia mengingatkan kita bahwa masih ada tempat-tempat di mana orang-orang membicarakan untuk membangun infrastruktur di jalan-jalan besar, tidak membiarkannya hancur menjadi debu; tempat di mana para pemimpin berpikir keras bagaimana menyatukan dunia melalui perdagangan, tidak menghancurkan mereka berkeping-keping dengan serangan-serangan udara dan drone. Mungkin inilah makna sebenarnya hidup di pusat kekuasaan yang sedang berkembang daripada yang sedang melemah.
Ia berfokus di China dan jangan salah, negara tersebut bukanlah negara yang paling damai. Bahkan jika tidak sama dengan Amerika, negara tersebut mengucurkan dananya ke dalam peralatan militer dan menyikut negara-negara tetangga di wilayah perairan terdekat, seperti yang dapat Anda bayangkan mengenai sebuah pemusatan kekuatan regional. Namun, negara tersebut memiliki impian di mana pemimpinnya benar-benar bersemangat untuk membantu mewujudkannya, dan imipian tersebut bukanlah sebuah impian peperangan yang memperburuk situasi dunia. Namun mari kita biarkan Pepe Escobar untuk memberikan rincian lebih lanjut tentang impian China tentang pembangunan Eurasia, yang akan segera beralih ke benua ini.
- Source : www.unz.com