Dimakan oleh ‘vog’: Kabut asam mengikis bebatuan di Mars
Para ilmuwan percaya bahwa mereka telah menemukan penyebab mengapa bebatuan di Mars terkikis. Mereka mengatakan kabut asam yang tercipta dari letusan gunung berapi di planet merah tersebut kemungkinan menjadi penyebabnya.
Ilmuwan planet, Shoshanna Cole menemukan teori tersebut setelah mempelajari area seluas 40 hektar Husband Hill di Perbukitan Columbia dari Kawah Gusev di Mars menggunakan data yang dikumpulkan oleh sejumlah peralatan pada Eksplorasi Mars Rover Spirit pada tahun 2003.
Ia menemukan bahwa uap asam yang dikeluarkan oleh letusan tersebut mungkin telah bertanggung jawab menggerogoti bebatuan pada permukaan Watchtower Class di puncak Cumberland Ridge dan Husband Hill.
“Yang istimewa tentang Watchtower Class ini adalah bahwa daerah ini sangat luas dan kita melihatnya di lokasi-lokasi yang berbeda. Sejauh yang kami ketahui, ini adalah bagian dari daratan di sana,” yang berarti bahwa bebatuan ini merekam sejarah lingkungan sekitar selama miliaran tahun, Cole mengatakannya dalam siaran pers yang disampaikan olejh Geological Society of America.
Ia menggabungkan dara dari penelitian planet merah sebelumnya dan menemukan beberapa pola menarik yang muncul. Eksplorasi Mars Rover Spirit telah mengamati dengan dekat bebatuan Watchtower Class di puluhan lokasi yang berbeda yang membentang 200 meter di Cumberland Ridge dan puncak Husband Hill.
Cole menemukan bahwa komposisi kimia dari bebatuan tersebut sama, namun mereka tampak berbeda. Beberapa telah kehilangan strukturnya dan sifat kristalnya berkurang serta lebih tidak berbentuk.
“Jadi kita bisa meilhat kemajuan aglomerasi dalam ukuran dari barat ke timur dan zat-zat besi juga berubah dengan cara yang sama,” kata Cole. “ini sangat menakjubkan.”
Fakta bahwa bebatuan ini memiliki komposisi yang sama menunjukkan kepada Cole bahwa mereka dulunya sama. “Ini membuat kita berpikir bahwa bebatuan ini terbuat dari mineral yang sama dulunya. Kemudian sesuatu terjadi yang membuat mereka berbeda satu dengan lainnya,” tambah ilmuwan tersebut.
Ia percaya bahwa bebatuan yang terkena uap air asam dari letusan gunung berapi, yang mirip dengan asap vulkanik korosif atau “vog” yang menimbulkan bahaya di Hawaii.
“Ketika ‘vog’ Mars hinggap di bebatuan, uap asam ini melarutkan beberapa mineral yang terkandun dan membentuk semacam gel. Kemudian air menguap, meninggalka zat penyemenan yang mengakibatkan aglomerasi,” sebut Cole.
“Jadi tidak ada yang ditambahkan atau diambil, tapi bebatuan ini diubah,” kata Cole. “Ini terjadi dalam skala yang kecil selama jangka waktu yang sangat lama. Bahkan ada satu tempat di mana Anda dapat melihat zat penyemenan yang merekatkan retakan-retakan. Ini cukup mengagumkan. Saya cukup senang ketika saya menemukannya.”
Penemuan ini dipresentasikan dalam pertemuan tahunan Komunitas Geologis Amerika yang berlangsung di Baltimore.
- Source : www.rt.com