Lab senjata biologis yang didanai oleh AS di negara tetangga Rusia
Seorang pejabat senior keamanan Rusia telah memperingatkan meningkatnya jumlah fasilitas penilitian yang didanai oleh AS yang memproduksi persenjataan biologis di negara-negara dekat perbatasan Rusia, menggambarkannya sebagai “sebuah masalah nyata”.
Berbicara setelah pertemuan Dewan Keamanan Rusia, pimpinan dewan tersebut, Nikolay Patrushev mengatakan bahwa Washington menuangkan “puluhan miliar dolar” ke lab-lab senjata biologis yang beroperasi di wilayah Commonwealth of Independent States (CIS) yang merupakan bekas dari negara Uni Soviet, yang sekarang mengelilingi negara Rusia, RT melaporkan pada hari Sabtu.
“Ada juga masalah lain, seperti produksi senjata biologis militer dan dengan pendanaan yang sangat besar dialokasikan untuk ini,” tambah Patrushev.
“Dana ini berjumlah puluah miliar dolar. Selain itu, jumlah laboratorium di bawah yurisdiksi atau kendali AS telah meningkat,” katanya, menungkapkan kekhawatiran lebih lanjut bahwa laboratorium tersebut “dioperasikan dan beroperasi” di wilayah CIS.
Menurut laporan tersebut, di antara hal-hal yang diprihatinkan Moskow adalah sebuah fasilitas yang didanai oleh AS untuk memproduksi bahan-bahan kimia Biohazard tingkat tinggi yang berbasis di dekat ibukota Tbilisi di Georgia, kata Richard G. Lugar Pusat Publik dan Penelitian Kesehatan Hewan.
“Pihak berwenang Amerika dan Georgia berusaha untuk menutupi sifat sebenarnya dari unit militer AS ini, yang sedang meneliti penyakit menular yang sangat berbahaya. Pentagon sedang mencoba untuk membangun fasilitas medis-biologis rahasia yang serupa di negara-negara lain (di negara-negara tetangga Rusia),” kata Kementerian Luar Negeri Rusia dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada bulan Juni.
Pada saat itu, Moskow juga menyalahkan AS atas mengabaikan “upaya internasional yang telah berlangsung selama dekade untuk memperkuat” Biological and Toxin Weapons Convention (BTWC), sebuah perjanjian internasional pada tahun 1972 yang bertujuan untuk menghilangkan senajata biologis di seluruh dunia. Mereka juga menuduh Washington untuk mengepung dan mengelilingi Rusia dengan lab-lab senjata biologis.
Senjata kimia
Patrushev juga menunjuk persenjataan kimia Rusia, mengulangi bahwa Rusia berencana untuk membuang persenjataan kimianya yang tersisa pada tahun 2020 – delapan tahun lebih awal dari AS.
“Kami akan menjalankan langkah-langkah untuk menyingkirkan senjata kimia. Rusia akan membuang senjata-senjata ini pada tahun 2020. Diharapkan bahwa AS juga akan menghancurkan senjata-senjata ini pada saat itu, namun menurut rencana hari ini, mereka akan melaksanakan pembuangan pada tahun 2028,” kata pejabat senior keamanan Rusia tersebut.
Di bawah Konvensi Senjata Kimia / Chemical Weapons Convention (CWC), ada yang mengikat secara hukum, larangan produksi di seluruh dunia, penimbunan dan penggunaan senjata kimia dan senjata sejenis pendahulunya.
Namun, stok besar senjata tersebut terus ada, termasuk di Rusia, biasanya dibenarkan karena hanya digunakan untuk mencegah terhadap penggunaan yang diduga oleh seorang penyerang.
Hingga bulan September 2015, 192 negara telah memberikan persetujuan mereka untuk terikat oleh hukum CWC. Israel telah menandatangani namun belum mengesahkan perjanjiannya. Mesir, Korea Utara dan Sudan Selatan belum menandatangani atau menyetujui perjanjian tersebut.
- Source : presstv.ir