Irak ‘tidak meminta’ bantuan operasi darat AS untuk melawan ISIS
Pemerintah Irak tidak pernah meminta dan memerlukan keterlibatan AS dalam operasi daratnya melawan teroris Negara Islam (ISIS). Pernyataan yang membuka mata ini datang hanya sehari setelah Pentagon berjanji kepada rekannya akan memberikan dukungan darat yang lebih besar jika diperlukan.
“Ini adalah urusan Irak dan pemerintah tidak meminta Departemen Pertahanan AS untuk terlibat dalam operasi langsung,” kata juru bicara Sa’ad al-Hadithi kepada NBC News. “Kami memiliki tentara yang cukup di darat.”
Hadithi membuat jelas bahwa keterlibatan pasukan AS yang telah melewati batas “latihan dan arahan” mereka harus keluar dari Baghdad – sebagaimana telah diamanatkan di bawah hukum internasional.
Sejauh ini Irak hanya memberikan izin atas kampanye udara AS di wilayahnya terhadap ISIS. Untuk saat ini, Hadithi menekankan, Irak hanya perlu dukungan AS seperti “mempersenjatai dan melatih pasukan Irak.” Sekitar 3.300 tentara AS terlibat dalam misi di Irak.
Pernyataan pemerintah Irak ini datang setelah pernyataan yang dibuat oleh Menteri Pertahanan AS Ash Carter tentang niat mereka untuk meningkatkan kegiatan militer AS di Irak dan Suriah, di mana pasukan AS telah melakukan serangan udara terhadap sasaran-sasaran ISIS. Pernyataan Carter juga datang hanya beberapa hari setelah pasukan AS berpartisipasi dalam serangan untuk menyelamatkan sandera-sandera ISIS di Irak.
AS akan melakukan “tindakan langsung di lapangan” terhadap ISIS baik di Irak dan Suriah, jika diperlukan, Carter mengatakan dalam kesaksiannya di hadapan komite Angkatan Bersenjata Senat pada hari Selasa lalu.
“Kami tidak akan menahan diri untuk mendukung rekan-rekan kami dalam serangan-serangan melawan ISIS, atau melakukan misi-misi langsung seperti serangan dari udara atau tindakan langsung di darat,” ujar Carter.
Gedung Putih bagaimanapun juga menekankan bahwa pemerintahan Obama “tidak berniat untuk melakukan pertempuran darat dalam jangka panjang”, menurut wakil sekretaris pers Eric Schultz, dan mengatakan bahwa mereka hanya akan memberikan pelatihan-pelatihan, penasehat dan membantu pasukan Irak.
Upaya terbaru dari Washington untuk memberikan hasi dari kampanye udaranya selama setahun terhadap ISIS datang ketika Rusia terus melakukan dukungan serangan udaranya bagi tentara Suriah, yang telah mendepak ISIS keluar benteng-bentangnya.
Bahkan Rusia mengkoordinasikan serangan udaranya di Suriah dengan pusat komando yang berbasis di Baghdad, di mana semua intelijen dibagikan antara rekan-rekan koalisi yang berpartisipasi – Rusia, Irak, Iran dan Suriah.
Laporan-laporan di awal bulan ini juga menunjukkan bahwa Baghdad mungkin akhirnya akan meminta Moskow untuk melakukan kampanye serangan udaranya di Irak, sebuah langkah yang mungkin memberikan pengaruh terhadap keseimbangan militer di wilayah tersebut, di mana AS telah mengendalikan wilayah tersebut selama lebih dari satu dekade.
- Source : www.rt.com