www.zejournal.mobi
Selasa, 19 November 2024

Minggu Pertama Intervensi Rusia di Suriah

Penulis : The Saker | Editor : Admin | Selasa, 20 Oktober 2015 04:16

Cepatnya operasi militer Rusia di Suriah memberikan kejutan besar bagi komunitas intelijen AS (yang mana saya tidak bisa menyalahkannya karena saya pun terkejut). Jangan salah, kekuatan Rusia yang berada di Suriah adalah sebuah kekuatan yang kecil, setidaknya untuk saat ini, dan jumlah kekuatan ini jauh dari rumor yang beredar. Namun, cara dari kekuatan ini dipakai lah yang membuatnya begitu original: sebagai jenis “kekuatan pengganda” bagi pihak militer Suriah dan memiliki kemungkinan untuk mendukung militer Iran juga. Ini adalah sebuah solusi yang elegan di mana dengan kekuatan kecil dapat mencapai hasil yang besar. Ini juga merupakan strategi yang agak berbahaya, karena membiarkan kekuatan ini rentan diserang, namun inilah yang sangat berhasil dijelaskan oleh Putin kepada orang-orang Rusia.

Menurut jajak pendapat terbaru, 66% dari Rusia mendukung serangan-serangan udara di Suriah, sementar 19% lainnya menentangnya. Mengingat resiko yang diambil, ini adalah persentase persetujuan yang baik. Popularitas fenomenal pribadi Putin di Rusia masih pada angka 85% (semua angka-angka ini memiliki margin of error sebesar 3,4%). Namun, angka-angka ini menunjukkan kepada saya bahwa potensi untuk kepedulian dan mungkin kekecewaan juga hadir. Keuntungan besar yang Putin miliki lebih dari Presiden AS manapun adalah bahwa rakyat Rusia memahami bahwa peperangan, semua perang, memiliki harga, dan maka dari itu mereka tidak seperti orang-orang AS atau Eropa yang enggan membayar harga tersebut: Korban. Namun, sementara rekaman tempur yang diambil dari UAV adalah sebuah awal yang baik, Putin akan harus mampu menunjukkan sesuatu yang lebih nyata.

Reaksi di Barat sangatlah negatif, terutama setelah serangan rudal jelajah Rusia (yang menandai pertama kalinya bahwa Rusia telah menggunakan kekuatan non-nuklir namun secara strategis menunjukkan target yang dituju lebih kepada ISIS daripada AS).

Pada tanggal 8 Oktober, Menteri Pertahanan AS Ashton Carter menyatakan:

Kami belum dan tidak akan setuju untuk bekerja sama dengan Rusia selama mereka terus menjalani strategi yang sesat ini. Kami telah melihat perilaku yang semakin tidak profesional dari pasukan Rusia. Mereka melanggar wilayah udara Turki, yang mana kami semua di sini telah membuat jelas, dan juga menegaskan di Brussels, bahwa itu adalah wilayah udara NATO. Mereka telah menembakkan rudal-rudal jelajah dari Laut Kaspia tanpa peringatan. Rudal-rudal tersebut mendekati hanya beberapa mil dari kendaraan udara tak berawak kami. Mereka telah melakukan serangan darat bersama dengan rezim Suriah, menghancurkan kedok bahwa mereka disana untuk melawan ISIS.

Ini akan memberikan konsekuensi bagi Rusia, yang seharusnya takut akan serangan terhadap Rusia. Dan saya juga memperkirakan dalam beberapa hari mendatang, Rusia akan mulai mendapatkan korban yang berjatuhan di Suriah. (Sumber: http://www.defense.gov/News/News-Transcripts/Transcript-View/Article/622454/press-conference-by-secretary-carter-at-nato-headquarters-brussels-belgium)

Pada hari berikutnya, juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia Mayor Jenderal Igor Konashenkov menjawabnya dengan mengatakan:

Para Perwakilan dari Kementerian Pertahanan Rusia, dalam evaluasinya atas tindakan militer AS dan berbagai operasi mereka yang terlibat di seluruh dunia, tidak pernah jatuh dalam tingkat publikasi yang mengungkapkan perkiraan jatuhnya korban personil militer atau warga sipil AS. Pengumuman hari ini oleh kepala Pentagon Ashton Carter, sayangnya dengan jelas menggambarkan budaya politik beberapa politisi AS saat ini, atau, harus saya katakan, tingkat sinisme mereka terhadap seluruh dunia. Saya yakin bahwa tidak ada seorang jenderal AS pun yang membiarkan dirinya sendiri mengungkapkan perasaan tersebut. (Sumber: http://tass.ru/politika/2331242)

Apakah itu tidak mengingatkan Anda tentang sesuatu? Apakah hal tersebut tidak terdengar seperti ancaman berulang yang dibuat oleh kepala intelijen Arab Saudi Pangeran Bandar bin Sultan untuk melancarkan serangan teror ‘Chechnya’ terhadap Rusia? Setiaknya, ini lagi dan lagi adalah sebuah tanda bahwa AS mengendalikan, atau lebih tepatnya, berpikir bahwa mereka mengendalikan para ekstrimis Wahabi dan dapat melepaskan mereka terhadap lawan manapun.

Biasanya, ada dua cara dasar pihak Barat menangani setiap operasi militer Rusia: mereka antara diberitakan sebagai pembunuh massal dan pembantai atau sebagai militer yang primitif yang tidak efektif. CNN memilih pilihan kedua dan melaporkan bahwa “Sejumlah rudal jelajah yang diluncurkan dari sebuah kapal Rusia dan ditujukan terhadap target-target di Suriah jatuh di Iran, dua pejabat AS mengatakan kepada CNN pada hari Kamis”, Baik Rusia dan Iran segera membantah bahwa Departemen Luar Negeri dan Pentagon telah menolak untuk mengkonfirmasi atau menyangkal laporan-laporan ini.

Maria Zakarova, juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia bereaksi dengan jijik atas laporan tersebut dan menulis di akun FB nya: “Saya telah membaca bahwa laporan-laporan CNN mengklaim bahwa ‘Rudal-rudal jelajah Rusia telah jatuh di Iran.’ Saya bertanya-tanya, apakah merekamenulis hal tersebut atas dasar kemarahan impoten mereka, atau apa? Adapun referensi “sumber” yang mereka tuliskan mengingatkan saya akan saluran air comberan dari saluran pembuangan.”

Secara jelas, orang-orang Rusia merasa agak jijik dengan reaksi AS yang menyedihkan terhadap operasi militer Rusia. Adapun para pejabat AS, mereka tampaknya tidak mempunyai rencana atas apa yang harus dilakukan selanjutnya.

Namun, penampilan tersebut dapat menipu: “Permainan” ini sangat jauh dari selesai.

Seperti yang pernah saya tulis di kolom terakhir, gagasan bahwa Rusia telah membuat zona larangan terbang di Suriah jelas salah: Empat Su-30MS, bahkan jika didukung oleh enam SU-34s tidaklah cukup untuk membuat segala jenis zona larangan terbang. Misi nyata dari pesawat-pesawat SU-30MS ini adalah untuk melindungi Angkatan Udara Rusia dari setiap pesawat tempur Turki atau Israel yang terlalu bersemangat dan bukan untuk membuat sebuah zona larangan terbang. Bahkan, menurut komandan operasi USAF tentang Suriah, AS telah meluncurkan lebih banyak daripada Rusia. Apa yang tidak ia tambahkan adalah bahwa sebagian besar serangan AS tidak diberikan transparansi atas senjata yang digunakan, tidak seperti serangan-serangan Rusia. Tapi benar-benar, ini seperti membandingkan apel dengan jeruk. USAF dapat meluncurkan serangan sebanyak yang mereka inginkanm, namun hanya angkatan udara Rusia lah yang beroperasi dengan koordinasi pasukan darat Suriah dan Iran.

Apa yang paling mengkhawatirkan saya adalah bahwa orang-orang di kedua belah pihak ingin terlibat dalam pertunjukkan keberanian dan mengatakan hal-hal seperti: “Amerika/Rusia tidak akan berani untuk menyerang pesawat-pesawat Rusia/Amerika”. Ini adalah cara yang sangat berbahaya untuk berpikir tentang apa yang sedang terjadi karena mengabaikan semua bukti sejarah, di mana para pembuat keputusan membuat keputusan-keputusan yang bodoh untuk menghindari dipermalukan oleh pihak lain (Ehud Olmert pada tahun 2006). Fakta bahwa Obama dan AS terlihat benar-benar dipecundangi adalah bagus, namun juga memiliki potensi yang sangat berbahaya.

Kabar baiknya adalah, setidaknya untuk saat ini, baik Rusia maupun Amerika secara langsung mengancam satu sama lainnya setidaknya tidak pada tingkat militer. USAF tampaknya telah memutuskan “penghindaran” dalam radius 20 mil dan sementara Rusia tidak membuat pernyataan tentang ini, saya cukup yakin bahwa mereka juga tidak akan mengganggu pihak Amerika, apalagi mengancam mereka secara langsung. Namun, situasi ini secara inheren tetap berbahaya.

Karena ini adalah zona pertempuran yang nyata dan bukan hanya sebuah patroli daerah di masa damai, pesawat-pesawat Rusia dan Amerika harus menggunakan mode radar yang biasanya terkait dengan niatan yang berbahaya: tidak hanya memindai situasi langin bagi setiap potensi musuh, namun juga secara aktif melacak setiap pesawat yang terdeteksi. Ini adalah situasi yang sangat rumit karena setelah radar tersebut mengakuisisi sebuah pesawat dan secara aktif melacaknya yang hanya harus dilakukan oleh para pilot adalah untuk menekan satu tombol. Bagi pilot di pesawat yang sedang dilacak, ini mirip dengan pistol yang sedang diarahkan kepada Anda – ini membuat Anda sangat gugup. Untuk membuatnya lebih buruk, pesawat-pesawat modern dapat benar-benar terlibat pertempuran dengan satu dengan lainnya tanpa menggunakan mode radar ini dan mereka dapat mencova untuk menyembunyikan sinyal radar mereka, namun hal tersebut hanyalah menambah ketegangan. Justru karena As dan Rusia adalah dua kekuatan nuklir yang sangat penting dan bahwa mereka tidak mengandalkan yang lainnya untuk “memberikan tanda” atau memainkan permainan kejar-kejaran. Para politisi dapat menikmati omong kosong semacam ini, namun saya berharap bahwa para jenderal dari kedua belah pihak akan melakukan segala daya upaya mereka untuk menghindari situasi semacam itu. Saat ini, situasi tampaknya berada di bawah kendali, namun bisa berubah menjadi buruk dengan cepat. Mudah-mudahan, para Staf Umum Pentagon dan Rusia akan segera datang pada sebuah kesepakatan yang dapat meredakan konflik ini.

Ada banyak laporan bahwa Iran sedang mempersiapkan intervensi besar-besaran di Suriah. Laporan-laporan ini berasal dari berbagai sumber dan saya menganggap mereka kredibel hanya karena intervensi Rusia yang terbatas benar-benar tidak dapat mengubah situasi peperangan ini, setidaknya tidak dengan sendirinya. Ya, saya bersikeras bahwa intervensi Rusia adalah salah satu yang sangat terbatas. Dua belas SU-24M, dua belas SU-25SM, enam SU-34 dan empat SU-30SM bukanlah sebuah kekuatan yang besar, bahkan tidak didukung oleh helikopter dan rudal-rudal jelajah. Ya, kekuatan Rusia telah sangat efektif untuk mengurangi tekanan pada bagian depan barat laut dan untuk memungkinkan para Tentara Suriah untuk melakukan operasi kontra-ofensif nya, namun hal tersebut tidak akan sendirinya mengakhiri peperangan. Dan satu hal, jika situasinya benar-benar menjadi buruk, ISIS dapat mengulang apa yang telah mereka lakukan di masa lalu: menyebrangi perbatasan ke Turki, Yordania dan Irak. Selanjutnya, Anda tidak dapat mengendalikan situasi di daratan dari udara. Oleh karena itu, pasukan darat Rusia dibutuhkan, dan mereka tidak akan datang – Putin telah jelas mengatakan bawha (meskipun ia meninggalkan celah kecil yang terbuka untuk perubahan strategi di masa mendatang dengan mengatakan bahwa tidak ada intervensi darat dalam “rencana saat ini”. Bagaimanapun juga, intervensi yang kecil atau pendek dari pihak lain akan sulit untuk melibatkan Rusia, dan karena itu, saya masih tidak percaya bahwa hal tersebut akan terjadi. Saya berani bertaruh pada Iran. Nah, ketika saya berkata “Iran”, saya bermaksud Iran dengan sekutu mereka, termasuk Hizbullah, namun tidak harus dalam seragam Iran.

Kemungkinannya adalah, Suriah ingin menyimpan besdarnya keterlibatan Iran tersembunyi dari pandangan umum. Namun, tentu saja mereka tidak bisa menipu AS, Turki atau Israel untuk waktu yang lama, setidaknya tidak jika sebuah kekuatan besar Iran terlibat.

Jadi pertanyaan besarnya bagi saya adalah: Apa yang akan dilakukan Amerika jika Iran ikut campur tangan di Suriah?

Kemungkinannya adalah Irak akan meminta bantuan Rusia untuk mengalahkan ISIS tepat saat Iran bergerak. Jika Rusia setuju, dan sepertinya akan setuju, Angkatan Udara Rusia pada kenyataannya akan memberikan perlindungan udara bagi pasukan Iran yang bergerak dari Irak menuju Suriah. Dugaan saya adalah bahwa Rusia akan mencoba untuk mendapatkan beberapa Resolusi DK PBB untuk memungkinkan intervensi internasional di Suriah, atau jika gagal, mereka akan mencoba untuk mendapatkan beberapa kesepakatan dengan AS. Namun itu akan menjadi sangat sulit, karena mereka yang bersifat neokonservatif akan menjadi balistik jika Iran benar-benar membuat sebuah langkah besar di Suriah.

Saat ini Angkatan Udara Rusia belum memiliki sumber daya yang dibutuhkan untuk mendukung Iran untuk membuat langkah di Suriah, dan yang mungkin ini menjadi alasan munculnya kembali rumor tentang “enam MiG-31s” yang akan tiba di Suriah. Saya pribadi belum melihat bukti dari hal tersebut, setidaknya tidak dari sumber yang setengah layak untuk dipercaya, namun jika hal tersebut benar-benar terjadi ini akan menjadi perubah permainan besar karena satu hal yang pasti: MiG-31s tidak akan pernah digunakan untuk melawan ISIS atau bahkan Turki atau Israel yang terisolasi; jika MiG-31s benar-benar muncul di langit Suriah, tujuan mereka adalah untuk memegang kendali wilayah udara Suriah dan menyiratkan ancaman langsung dan kredibel terhadap AS dan sekutunya. Hal yang sama berlaku bagi penyebaran yang nyata dari S-300. Namun, kecuali Angkatan Darat Suriah berhasil menampik serangan ISIS dengan sukses, intervensi besar-besaran Iran akan menjadi sangat mungkin. Dan semuanya akan menjadi sangat berbahaya.

Sementara itu, NATO masih sibuk membuat pernyataan besar tentang “kesiapan mereka untuk membela Turki” dan McCain menyatakan bahwa AS dan Rusia sedang terlibat dalam “peperangan yang menggunakan perwakilan”. Kita haris bersyukur atas pernyataan-pernyataan panas tersebut karena, mudah-mudahan selama para pemimpin Barat merasa bahwa omong kosong mereka membuat mereka terlihat kredibel, mereka tidak akan tergoda untuk melakukan sesuatu yang benar-benar bodoh dan berbahaya.

Ini adalah saat-saat yang sangat berbahaya.


- Source : www.unz.com

Anda mungkin tertarik :

Komentar

Kirim komentar anda dengan :



Tutup

Berlangganan Email

Dapatkan newsletter, kami kirimkan ke email anda

  


Keluar