www.zejournal.mobi
Selasa, 19 November 2024

‘Laporan’ MH-17

Penulis : Paul Craig Roberts | Editor : Admin | Kamis, 15 Oktober 2015 11:41

Ketika saya membaca bahwa laporan jatuhnya pesawat Malaysia di Ukraina sedang ditangani oleh pihak Belanda, saya tahu bahwa tidak akan ada penyelidikan dan perhatian terhadap fakta-fakta yang penting.

Dan memang tidak ada.

Saya tidak berniat untuk menulis laporan tersebut, karena propaganda Washington telah berhasil, setidaknya di dunia Barat dalam tujuannya untuk menyalahkan Rusia. Namun, kekeliruan penyampaian laporan Belanda oleh media Barat, seperti NPR, begitu keterlaluan dengan membuat ceritanya di media dan bukan laporan itu sendiri.

Sebagai contoh, saya baru saja mendengar seorang koresponden NPR di Moskow, Corey Flintoff yang mengatakan bahwa rudal yang menghantam pesawat tersebut diluncurkan oleh separatis Ukraina yang tidak memiliki kemampuan teknis untuk mengoperasikan sistem rudal tersebut. Oleh karena itu, rudal tersebut hanya bisa diluncurkan jika pihak Rusia-lah yang mengoperasikannya.

Tidak ada dalam laporan Belanda yang mengarah pada kesimpulan ini. Flintoff antara tidak kompeten, berbohong atau ia mengungkapkan pandangannya pribadi dan bukan kesimpulan laporan tersebut.

Satu-satunya kesimpulan yang dicapai oleh laporan tersebut adalah salah satu yang telah kita ketahui: jika rudal jenis BUK yang menjatuhkan pesawat tersebut, rudal tersebut adalah rudal Rusia. Laporan Belanda tidak mengatakan siapa yang menembakkan rudal teresbut.

Memang, laporan tersebut tidak menyalahkan Rusia, tetapi menyalahkan Ukraina untuk tidak menutup wilayah udara di atas wilayah peperangan. Para pengacara telah mentakan dalam menanggapi laporan tersebut bahwa keluarga dari mereka yang tewas dalam kecelakaan tersebut dan maskapai penerbangan Malaysia itu sendiri cenderung untuk mengajukan tuntutan hukum melawan Ukraina atas kelalaiannya.

Tentu saja, tidak ada hal-hal tersebut yang dimuat dalam laporan Flintoff.

Seperti yang saya tulis pada saat kehancuran pesawat itu, media Barat telah memiliki cerita “Rusia yang melakukannya” siap di saat pesawat itu dilaporkan ditembak jatuh. Cerita ini sangat berguna bagi Washington untuk meyakinkan negara-negara bawahannya di Eropa untuk memberikan sanksi-sanksi kepada Rusia, karena adanya perbedaan pendapat pada saat itu. Apa yang Washington tidak pernah jelaskan dan media Barat tidak pernah pertanyakan adalah: atas dasar motif apa para separatis dan Rusia harus menembak jatuh sebuah pesawat Malaysia?

Penjelasaan dan pertanyaan tersebut tidak ada. Pemerintah Rusia tidak akan membiarkan hal tersebut. Putin pasti akan menggantung mereka yang bertanggung jawab jika memang benar.

Cerita Washington tidak masuk akal sama sekali. Hanya orang bodoh yang dapat mempercayainya.

Apa motif dari Washington? Banyak. Menjelekkan Rusia membuat pemerintah-pemerintah Eropa tidak mungkin untuk menolak atau mengabaikan sanksi-sanksi ekonomi yang Washington lakukan untukmemevah hubungan ekonomi dan politik antara Eropa dan Rusia.

Produsen rudal BUK dari Rusia membuktikan bahwa jika rudal BUK tersebut digunakan, maka rudal tersebut adalah versi lama yang hanya ada di pihak militer Ukraina. Setelah sekian tahun militer Rusia telah diperlengkapi dengan rudal versi pengganti yang memiliki perbedaan dalam dampak ledaknya. Kerusakan pada pesawat berbeda dengan daya rusak rudal BUK milik Rusia. Laporan tersebut diberikan kepada pihak Belanda, namun tidak ada usaha yang dilakukan oleh produsen rudal tersebut. Memang, laporan dari Belanda bahkan tidak mempertimbangkan apakah pesawat itu jatuh oleh jet tempur Ukraina. Laporan ini sama tidak bergunanya seperti laporan Komisi mengenai 9/11.

Jangan berharap ini akan mendapat pengakuan dari media Barat, kumpulan orang-orang yang berbohong untuk bertahan hidup.

Alasan bahwa Barat tidak memiliki masa depan adalah bahwa Barat tidak memiliki media, hanya para propagandis yang bekerja untuk agenda-agenda pemerintah dan pembela kejahatan mereka. Setiap hari media yang dibayar adalah unutk menopang “The Matrix” yang membuat bangsa Barat impoten secara politis.

Media Barat tidak memiliki kebebasan. Seorang editor koran besar Jerman telah menulis sebuah buku best-seller yang diterbitkan di Jerman, di mana ia menyatakan bahwa tidak hanya ia menjabat sebagai alat kebohongan Washington yang terpercaya bagi CIA, tetapi bahwa setiap wartawan terkenal di Eropa juga melakukannya.

Tentunya, bukunya belum diterjemahkan di Amerika.

NPR, seperti semua media Barat telah kehilangan integritasnya. NPR mengaku bahwa didukung oleh para pembaca. Pada kenyataannya, mereka didukung oleh para perusahaan-persuhaan. Perhatikan iklan berikut: “NPR didukung oleh perusahaan xyz untuk menjual ini atau produk layanan.”

Rezim George W. Bush menghancurkan NPR dengan menunjuk dua ideolog wanita dari Partai Republik untuk mengawasi fungsi publik NPR. Dua orang tersebut berhasil membuat keamanan kerja tersebut, tidak melaporkan integritas, motif-motif dari para wartawan NPR.

Sebagai seseorang yang bekerja dengan Presiden Reagan untuk mengakhiri Perang Dingin dan ancaman nuklir yang terkait, saya kecewa bahwa media Barat telah melalaikan kehidupan dengan membangkitkan kembali prospek pecahnya peperangan nuklir.


Anda mungkin tertarik :

Komentar

Kirim komentar anda dengan :



Tutup

Berlangganan Email

Dapatkan newsletter, kami kirimkan ke email anda

  


Keluar