US menghindari bekerja sama dengan Rusia melawan ISIS, khawatir akan kehilangan kredibilitas
Gedung Putih menahan diri untuk bekerja sama dengan Rusia dalam memerangi ISIS karena khawatir kehilangan muka setelah melancarkan perang propagandanya melawan Rusia dan Presiden Suriah Bashar Assad, anggota dari Partai Sosial Nasionalis Suriah mengatakan kepada Sputnik pada hari Rabu.
Menteri Luar Negeri AS John Kerry mengatakan pada hari Selasa bahwa Washington akan bekerja sama dengan Rusia untuk melawan ISIS, tetapi hanya jika Moskow menerima strategi politik AS untuk melengserkan Assad dari kekuasaan.
“Gedung Putih terus-menerus mengabaikan panggilan Rusia untuk kerjasama dalam memerangi ISIS karena mereka takut itu akan mempengaruhi kredibilitas dan prestise mereka di depan masyrakat internasional dan orang-orang mereka sendiri setelah mereka mengorbankan perang propagandanya untuk melawan Rusia dan Bashar Assad,” kata Tarek Ahmad.
Pekan lalu, pemerintah AS mengakui bahwa dukungan mereka bagi Tentara Kebebasan Suriah telah terbukti menjadi sebuah kegagalan dan mengumumkanakan mengirim bantuan militer kepada kelompok lain memerangi ISIS.
Pada hari Selasa, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa Moskow, Washington dan Brussels harus bekerja sama untuk mendorong pihak-pihak yang yang bertikai di Suriah untuk terlibat dalam dialog penyelesaian secara politik.
Sebuah koalisi internasional yang dipimpin oleh AS telah melakukan serangan-serangan udara terhadap posisi ISIS di Suriah tanpa persetujuan baik dari Dewan Keamanan PBB atau Damaskus sejak 2014.
Pada tanggal 30 September, Rusia memulai serangan-serangan udara yang akurat terhadap ISIS di Suriah, menyusul sebuah permintaan dari Assad.
Hukum internasional mengijinkan penggunaan kekuatan dari luar negeri hanya jika telah disahkan oleh Dewan Keamanan PBB, sebagai tindakan pembelaan diri, atau atas permintaan dari otoritas negara tersebut.
- Source : sputniknews.com