www.zejournal.mobi
Selasa, 19 November 2024

Game Over: ISIS kekuarangan uang, pesawat-pesawat Rusia memukul mundur mereka ke pojokan

Penulis : Sputnik News | Editor : Admin | Selasa, 06 Oktober 2015 14:04

ISIS berada dalam masalah serius, karena para teroris tersebut sedang diperas dari semua sisi oleh serangan-serangan udara, sementara ekonomi mereka tercerai berai. Para radikal ini perlu merebut wilayah-wilayah baru untuk meningkatkan keuangan mereka, namun dengan pesawat-pesawat Rusia yang berterbangan di langit Suriah, hal ini tidaklah mudah lagi.

Masa-masa sulit datang kepada Khilafah Islam yang memproklamirkan diri sendiri dengan dimulainya serangan-serangan udara Rusia: daerah-daerah yang dikuasai ISIS menyusut dari hari ke hari di bawah tekanan dari rudal-rudal Rusia yang memukul mundur para teroris ke pojokan, Svetlana Kholodnova dari RIA Novosti mengatakan.

Ternyata, para teroris ISIS dengan pangkat biasa semakin miskin secara signifikan sebagai akibat dari pemotongan gaji. Banyak dari mereka sudah mulai melarikan diri dari Khilafah tersebut meskipun resikonya adalah pemenggalan kepala jika tertangkap oleh mantan rekan seperjuangan mereka.

“Ratusan pejuang ISIS melarikan diri dari ISIS karena gaji yang rendah,” kata Kholodnova, mengutip orang-orang yang berhasil membelot.

Setahun yang lalu, keuangan ISIS ini cukup baik. Para teroris menghasilkan jutaan dolar dari perdagangan minyak ilegal, memberlakukan pajak pada orang-irang di wilayah yang mereka kuasai, menjual artefak-artefak kuno, perdagangan manusia, uang tebusan dan dana dari para “pendukung” mereka yang kaya minyak di Teluk Persia, kata Kholodnova.

Pertanyaannya adalah: Kemana semua uang itu pergi? Yah, pertama-tama, Angkatan Darat Irak mendorong ISIS keluar dari sumur minyak di Irak. Kedua, Amerika Serikat menggunakan perhubungannya untuk memberantas calo-calo yang membantu ISIS menjual minyak di pasar gelap. Selanjutnya, dengan dimulainya serangan-serangan udara, para teroris ini tidak lagi menerima konvoi pengiriman dana dari para “sponsor” mereka karena resiko dari serangan udara tersebut, wartawan RIA Novosti tersebut menjelaskan.

Selain semua ini, dengan lebih banyak orang yang melarikan diri dari kekhalifahan ini semakin sedikit orang-orang yang dapat dikenakan pajak. Mereka yang masih tinggal di wilayah teroris sedang berjuang untuk membayar pajak-pajak dan denda keuangan mereka yang dikenakan oleh ISIS, sementara ISIS tidak dapat mempekerjakan orang-orang untuk hidup dan lebih memilih untuk menghabiskan sebagian besar anggaran untuk membeli senjata.

Untuk menghidupkan kembali perekonomiannya, ISIS harus mengambil alih pelabuhan angkatan laut di Tartus dan Latakia, dua kota terkaya di pantai Mediterania. Tapi sekarang, sudah terlalu terlambat untuk itu. Kedua kota pelabuhan tersebut memiliki basis dimana pembom-pembom Rusia berada. Tidak akan terbayangkan bagi ISIS untuk mengambil alih dua kota pelabuhan tersebut pada saat ini, kata Kholodnova.

Tidak ada banyak yang dapat dilakukan oleh ISIS pada saat ini. ISIS sedang diperas dari semua sisi dan akan kehabisa dana secara cepat. Para teroris ini dapat melarikan diri atau menyerah pada belas kasih para pemenang. Pilihan pertama tampaknya lebih baik untuk  mereka, terutama setelah semua masalah dan kesulitan yang mereka telah bawa ke dalam Suriah dan Irak selama beberapa tahun terakhir. Waktu untuk pembalasan semakin dekat.


- Source : sputniknews.com

Anda mungkin tertarik :

Komentar

Kirim komentar anda dengan :



Tutup

Berlangganan Email

Dapatkan newsletter, kami kirimkan ke email anda

  


Keluar