Bank Dunia secara tajam menurunkan perkiraan PDB Ukraina
Ekonomi Ukraina akan mengkerut sebesar 12 persen di tahun 2015, menurut Bank Dunia. Ini merupakan penurunan yang tajam dari perkiraan yang sama pada bulan April, ketika PDB Ukraina diperkirakan akan turun sebesar 7,5 peresen.
Inflasi akan mencapai 23,4 persen pada tahun 2016, mengingat kenaikan pajak properti dan ekspektasi bisnis, kata seorang ekonom Bank Dunia di Ukraina Anastasia Golovach.
Bank Dunia memperkirakan hutang luar negeri Kiev akan mencapai 153 persen dari PDB pada tahun 2015 dan 134,2 persen pada tahun 2016.
Juga diperkirakan bahwa perekonomian negara itu akan tumbuh satu persen pada tahun 2016, kata Direktur Negara untuk Bank Dunia di Belarusia, Moldova dan Ukraina, Qimiao Fan di Kiev pada hari Senin.
“Di sisi positif nya, devaluasi membantu meningkatkan ekspor bersih sementara kenaikan lebih lanjut dalam tarif bersamaan dengan disiplin fiskal harus menciptakan ruang fiskal yang cukup untuk membuka untuk membuka investasi-investasi pemerintah di masa depan. Hal ini, bersamaan dengan upaya untuk membersihkan sistem perbankan dan mengangsur kembali pinjaman, disorotkan mengatur tahap untuk pemulihan ekonomi secara bertahap pada tahun 2016, dengan pertumbuhan PDB riil pada satu persen,” menurut laporan tersebut.
Pada awal oktober, misi IMF di Ukraina juga menurunkan perkiraan PDB dari sembilan persen mengerut menjadi 11. Kiev memperkirakan bahwa ekoomi akan menurun sebesar 8,9%.
Wakil Gubernur di Bank Nasional Ukraina Vladyslav Rashkovan mengatakan pada bulan September bahwa pada tahun 2015 inflasi akan menvapai 44-46 persen.
Juga pada bulan September, Standard & Poor menurunkan peringkat kredit Ukraina dari ‘CC’ menjadi tingkat selektif default ‘SD’ setelah Kiev mulai merestrukturisasikan hutang dalam rangka untuk mendapatkan pinjaman $17,5miliar dari IMF. Namun, kesepakatan tersebut bisa gagal, semenatara Rusia salah satu kreditor terbesar Ukraina menolak untuk menerima potongan dari $3 miliar yang jatuh tempo pada bulan Desember.
- Source : www.rt.com