www.zejournal.mobi
Minggu, 22 Desember 2024

Tidak ada bangsa yang pernah mengancam keberlangsungan hidup manusia lebih dari AS

Penulis : Sputnik News | Editor : Admin | Rabu, 23 September 2015 11:07

Tidak ada bangsa dalam sejarah yang pernah mengancam perdamaian lebihd ari Amerika Serikat, penulis AS Stephen Lendman menekankan dan menambahkan bahwa Washington bertanggung jawab penuh atas terciptanya ISIS yang terkenal.

Presiden AS Barack Obama dan Menteri Luar Negeri John Kerry dengan kemunafikannya menyerukan sebuah solusi diplomatik bagi konflik-konflik membara di dunia, sementara melancarkan peperangan abadi di beberapa panggung, penulis AS dan kolumnis Stephen Lendman menggarisbawahi.

“Washington bertanggung jawab penuh atas terbentuknya ISIS. Utusan Rusia di PBB Vitaly Churkin menelusuri asalnya Perang Bush di Irak dan mengakatakan “menjadi aktif ketika (mereka) mulai menyerbu Baghdad... Jadi, ISIS menjadi matang di Irak selama pendudukan AS. AS harus disalahkan atas berkembangnya ISIS,” Lendman menunjukkan dalam artikelnya “Global Research”.

Hebatnya, jajak pendapat terbaru yang dilakukan oleh organisasi polling Inggris ORB International telah menemukan bahwa 82 persen dari Suriah menyalahkan AS atas terbentuknya ISIS, sementara 79 persen menyatakan bahwa “tentara-tentara asing membuat peperangan semakin buruk.”

Selanjutnya, jajak pendapat tersebut telah mengindikasikan bahwa posisi Bashar al Assad di Suriah lebih kuat dari tahun lalu.

“Semakin berlanjut perang tersebut, rakyat Suriah semakin menentang AS, dan mereka semakin mendukung Bashar al Assad yang sedang diupayakan untuk turun dari rezimnya oleh AS,” sejarawan investigasi AS Eric Zuesse mengomentari masalah ini dalam salah satu artikelnya baru-baru ini.

Sementara itu, pemimpin Rusia mendesak masyarakat internasional untuk bekerjasama dan bersama-sama melawan ancaman ISIS.

“Rusia telah mengusulkan untuk membentuk koalisi yang luas untuk melawan para ekstrimis tanpa penundaan. Koalisi ini harus menyatukan semua orang untuk melawan musuh yang sama,” Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan seperti yang dikutip oleh Lendman.

Rusia bersedia untuk berdialog dengan Amerika Serikat mengenai isu krisis di Suriah, juru bicara Kementrian Luar Negeri Maria Zakharova mencatat.

“Kami tidak pernah menghindari dialog dengan Amerika Serikat, dan tetap terbuka untuk sebuah diskusi tentang semua masalah kepentingan bersama, termasuk Suriah,” kata Zakharova kepada RIA Novosti.

Kremlin telah berulang kali menjelaskan bahwa mereka menyediakan bantuan militer dibawah kontrak yang resmi ke Damaskus, karena saat ini itu adalah satu-satunya kekuatan yang mampu melawan ISIS di darat.

Namun, meskipun semua tindakan Rusia berada dalam norma-norma hukum internasional dan dilakukan dalam koordinasi yang erat dengan pemerintah Suriah, para pejabat teratas AS merasa keberatan dan mengatakan bahwa keterlibatan Rusia di Suriah “memperburuk” dan “memperluas” konflik, melemahkan koalisi yang dipimpin oleh AS untuk melawan terorisme.

Sikap dari Washington adalah kebalikan dari kenyataanya, Lendman menekankan.

Washington dengan sekutu-sekutu mereka mengobarkan peperangan yang tak berujung kepada kemanusiaan. Kedamaian dan stabilitas mengalahkan agenda-agenda mereka. Pembantaian massal dan kehancuran dibuat, menargetkan negara demi negara, menuju pada konfrontasi secara langsung antara AS dengan Rusia dan Cina, mempertaruhkan peperangan nuklir untuk membuat kedua negara tersebut menjadi negara bawahan AS yang dapat dikendalikan,” sorot Stephen Lendman.

"Tidak ada negara dalam sejarah dunia yang pernah mengancam keberlangsungan hidup manusia lebih dari AS," tegasnya.


- Source : sputniknews.com

Anda mungkin tertarik :

Komentar

Kirim komentar anda dengan :



Tutup

Berlangganan Email

Dapatkan newsletter, kami kirimkan ke email anda

  


Keluar