Salahkan Assad: Dunia menurut Departemen Luar Negeri
Dalam pikiran juru bicara Departemen Luar Negeri John Kirby, Rusia seharusnya tidak membantu Suriah melawan para teroris, Presiden Assad lah yang harus disalahkan atas ISIS, Irak menjadi lebih baik karena invasi AS, dan ini benar-benar mengejutkan jika ada orang yang berani untuk tidak setuju.
Itulah uraian dari pers di Departemen Luar Negeri pada hari Selasa. Laksamana pensiunan Angkatan Laut AS tersebut sekarang berbicara atas nama kementrian luar negeri AS, berulang kali menyalahkan Presiden Suriah Bashar al-Assad untuk keberadaan ISIS.
“Ialah alasan mengapa ISIS dan kelompok teroris lainnya diijinkan untuk membusuk dan bertumbuh di dalam Suriah,” kata Kirby. “Rezim Assad telah memungkinkan kelompok-kelompok seperti ISIS bertumbuh di dalam negeri.”
Kirby tidak menjelaskan bagaimana tepatnya, pemerintah di Damaskus dapat disalahkan atas kemunculan tiba-tiba dari ISIS. Selama hampir tiga tahun sebelum munculnya ISIS, Assad telah berjuang melawan pemberontakan bersenjata oleh sekumpulan kelompok pemberontak, yang didukung oleh AS – saat ini didominasi oleh faksi-faksi Islam lain seperti Jabhat Al-Nusra. Upaya AS untuk menaikkan kekuatan yang cukup sejauh ini tidak berhasil.
Sementara itu, lebih dari 80 persen warga Suriah percaya bahwa ISIS adalah ciptaan AS, mengunkapkan sebuah jajak pendapat terbaru yang dikutip oleh Washington Post.
Kirby mengesampingkan peran Tentara Suriah yang berjuang melawan ISIS, dan mengklaim bahwa dukungan dari Rusia untuk Damaskus dalam perjuangan tersebut akan mengisolasikan Moskow dari serluruh dunia. Pernyataan itu disampaikan menyusul pernyataan Presiden Rusia Vladimir Putin bahwa Moskow telah memberikan bantuan militer kepada pemerintah Suriah untuk melawan ISIS, dan mengundang negara-negara lain untuk melakukan hal yang sama.
“Diperlukan unuk mengesampingkan ambisi geopolitik, tinggalkan apa yang disebut standar ganda, kebijakan penggunaan langsung atau tidak langsung dari kelompok-kelompok teroris untuk mencapai tujuan sendiri, termasuk menghapus suatu pemerintahan dan rezim tertentu,” kata Putin pada pertemuan Organisasi Perjanjian Keamanan Kolektif (CSTO) di Dushanbe, Tajikistan.
“Saya akan membiarkan komentar-komentar Rusia berbicara sendiri,” Kirby membalas. “Kami tidak ingin melihat rezim Assad mendapatkan dukungan apapun.”
“Apa yang kami khawatirkan adalah dukungan yang dapat mendukung keberlangsungan rezim Assad yang akan melanjutkan kekerasan di dalam negeri,” tambah juru bicara Departemen Luar Negeri pada kebingungan dalam korps pers.
Terbentuknya koalisi lain untuk melawan ISIS tidaklah dibutuhkan, katanya, “ketika 62 negara sudah sejalan dan memiliki efek bagus” melawan ISIS di Suriah dan Irak.
Kirby tidak merinci efek apa yang telah dicapa oleh koalisinya. Menurut informasi Pentagon, sebanyak 6.700 serangan telah diluncurkan terhadap kelompok teroris ini, bersamaan dengan serangan darat oleh pasukan lokal dan memakan biaya sebesar $4 miliar tanpa adanya tanda-tanda yang menghambat ISIS.
Bom kami dan bom mereka
“orang-orang yang melarikan diri dari Suriah, pertama-tama dikarenakan oleh adanya tindakan-tindakan militer…. dari kekejaman para teroris – kami mengetahui bahwa mereka melakukan kebrutalan-kebrutalan disana dan menghancurkan situs-situs warisan budaya,” kata Presiden Putin di Dushanbe pada hari Selasa, menambahkan bahwa bukanlah Rusia yang menghancurkan lembaga pemerintahan dan mendukung pemberontakan yang mencipatakn sebuah kondisi agar para teroris tersebut berkembang.
Namun juru bicara Departemen Luar Negeri benar-benar menolak untuk mempertimbangkan bahwa intervensi AS mungkin mempunyai hubungannya dengan perpindahan massal orang-orang di Afghanistan, Irak, Yaman, Libya, Suriah atau di negara-negara lain.
“Saya tidak akan memberikan jawaban,” jawab Kirby ketika seorang wartawan membawa isu tersebut.
“Apakah Irak lebih baik tanpa adanya Saddam Hussein dan dengan adanya demokrasi? Ya, hal ini benar,” katanya. Namun ketika ditanyai mengenai Libya dan negara-negara lain ia memotong pertanyaan wartawan tersebut. “Saya tidak akan menjawab pertanyaan-pertanyaan Anda lebih lanjut mengenai masalah ini.”
Sementara menolak untuk bahkan mempertimbangkan peran bom-bom AS di negara-negara yang tidak stabil, Kirby berulang kali menyebutkan penggunaan “bom barrel” oleh Assad sebagai bukti jelas bahwa kebijakan Presiden Suriah tersebut tidak dapat diterima.
“Kami masih melihat bahwa ia masiih menjatuhkan bom-bom barelnya pada orang-orangnya sendiri,” kata Kirby mengenai Assad pada suatu waktu. Adapun warga-warga Suriah yang mengalir menuju negara-negara Eropa adalah karena “mereka di bom dengan bom-bom barel.”
Istilah bom barel ini mengacu pada sebuah teknologi sederhana, sebuah proyektil improvisasi, terbuat dari barel atau wadah yang serupa (seperti drum minyak) yang dijatuhkan dari pesawat. Dipelopori oleh Israel pada tahun 1948, bom-bom improvisasi ini juga telah digunakan oleh AS di Vietnam, oleh pemerintah Sri Lanka untuk melawan pemberontakan Tamil, dan oleh beberapa faksi di Sudan. Perangkat-perangkat ini juga telah digunakan oleh pasukan pemerintah Irak yang didukung oleh AS untuk membom para milisi Sunni dan warga sipil di daerah-daerah yang dikuasai ISIS.
Akar penyebab, misi-misi dan tidak adanya solusi militer
“Jika Assad begitu bermasalah, mengapa AS tidak menghantamnya?” tanya koresponden diplomatik AP Matt Lee. Kirby nampak terkejut dengan pertanyaan tersebut dan mengatakan bahwa AS sedang “bekerja keras untuk mencapai suatu transisi politik di dalam Suriah yang menjauhkan Assad.”
Presiden Obama, yang disebut oleh Kirby sebagai seorang Panglima Tertinggi nya telah jelas bahwa tidak akan adal solusi militer untuk konflik di Suriah, hanya “satu politik” dan “telah banyak usaha untuk mencapainya”. Kata juru bicara tersebut menjelaskan. Kunci dari solusi untuk mengalahkan ISIS adalah “pemerintahan yang baik”, dan itu berarti mengganti pemerintahan di Damaskus, ia mempertahankan.
Pada poinlainnya, bagaimanapun juga ia bersikeras, “Ada solusi-solusi militer… kami melakukannya dan sudah cukup efektif.”
Seorang laksamana yang terkejut
“Terus terang, saya merasa hal ini adalah mengherankan bahwa pada saat ini masih ada pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada saya yang mengimplikasikan bahwa orang-orang benar-benar berpikir Bashar al-Assad baik untuk Suriah dan bahwa masa jabatannya akan berlangsung di negaranya adalah hal yang baik,” Kirby mengeluh pada satu titik, dan menyebut bahwa pertanyaan seperti itu “benar-benar mengherankan”.
AP lee membalas dan mengatakan bahwa pertanyaan-pertanyaan tersebut berkaitan dengan kebijakan-kebijakan AS dan keputusan Washington yang menentang ISIS sementara pada saat yang bersamaan bersikeras untuk menggulingkan pemerintahan di Damaskus, pemerintahan yang paing menentang ISIS.
“Saya pikir ada maksud tertentu dalam pertanyaan-pertanyaan ini” bahwa AS harus menyerah atas upayanya untuk menggulingkan Assad, Kirby membalas. “Ini bukanlah apa yang kita rasakan, belum rasakan dan tidak punya niat untuk mengubahnya.”
Ia menepis anggapan bahwa senjata-senjata AS yang ditujukan untuk para pejuang yang pro atas koalisinya jatuh ke tangan ISIS dapat memiliki hubungan dengan krisi pengungsi, dan menyebutnya sebagai “jangkauan yang luas”. Tentu, katanya, ISIS telah mengacungkan senapan-senapan serbu M16 dan berkeliling menggunakan Humvee buatan AS yang diambil dari para tentara Irak, namun Washington tidak dapat benar-benar menjamin bahwa bantuannya tidak jatuh ke tangan yang salah. “Saya mengerti,” kata Kirby, mengangkat bahunya. “Kami sedang melakukan sebaik yang kami bisa.”
- Source : www.rt.com