Paus Francis memperingatkan bahaya dari ‘infiltrasi’ ISIS melalui arus pengungsi
Paus Francis menyalahkan sistem kapitalisme global yang “buruk dan tidak adil” atas krisis arus pengungsi dan migran yang sedang Eropa hadapi – sementara memperingatkan baha para jihadis ISIS dapat mengambil kesempatan dari arus besar pengemudi untuk masuk ke dalam wilayah Uni Eropa tanpa terdeteksi.
Paus juga mengatakan migran ekonomi dan aliran pengungsi yang melarikan diri dari zona peperangan di Timur Tengah dan Afrika hanyalah “ujung kecil dari gunung es” dan menyoroti apa yang ia percaya menjadi akar penyebab krisis ini.
“Penyebabnya adalah sistem sosial ekonomi yang buruk dan tidak adil, dalam segala hal, di dunia,” kata Paus Francis dalam sebuah wawancara dengan penyiar Katolik Portugis Radio Renascenca. “Orang-orang miskin tersebut melarikan diri dari peperangan, kelaparan, namun itu hanyalah awal dari krisis ini.”
“Fenomena migrasi ini adalah kenyataan,” kata Francis. “Ketika ada ruang kosong, orang-orang mencoba untuk mengisinya. Jika suatu negara tidak memiliki anak,para imigran datang dan mengambil tempat mereka. Saya memikirkan tentang rata-rata kelahiran di Italia, Portugal dan Spanyol.”
Ditanyai tentang tantangan menyambut para pengungsi dan migran yang tiba didepan perbatasan Uni Eropa, Paus memperingatkan bahwa sementara sikap umum masyarakat mengenai penerimaan para pengungsi telah menjadi lebih buruk, ancaman teroris baru juga hadir.
“Saat ini, kondisi-kondisi keamanan teritorial tidak sama dengan periode sebelumnya,” katanya. “Faktanya adalah bahwa hanya berjarak 400 kilometer dari Sisilia ada kelompok teroris yang kejam, jadi bahaya dari infiltrasi ini adalah hal yang nyata.”
Selama setahun ini ISIS terlibat dalam menyebarkan kampanye pesan secara online yang mengancam bahwa mereka akan mengerahkan para pejuang mereka di Afrika Utara untuk menyerang Italia, menggunakan Libya sebagai “pintu gerbang ke Roma”. Sebagai bagian dari upaya propaganda mereka, Islam radikal ini mem-posting serangkaian pesan secara online yang menunjukkan Vatikan berada dalam kobaran api dengan bendera hitam mereka yang berkibar diatas Tahta Suci.
Ditanya apakah para teroris yang mungkin menyusup dapat menyerang tempat-tempat suci di Roma, Paus menjawab: “Ya, tidak ada yang mengatakan bahwa Roma akan kebal terhadap ancaman ini.”
Namun, meskipun ada ancaman dari para jihad ini, Paus menyatakan bahwa Alkitab memerintahkan bahwa orang-orang Kristen harus menyambut baik para pendatang, dimana mereka harus diberi “atap, disambut dan diintegrasikan kedalam masyarakat.”
- Source : www.rt.com