www.zejournal.mobi
Minggu, 22 Desember 2024

Santri Gontor Tewas Diduga Penganiayaan: Upaya Internalisasi Dibuyarkan Hotman Paris?

Penulis : Aliyaah Mireida | Editor : Anty | Selasa, 06 September 2022 14:06

Ponpes Gontor 1 Jatim diterpa masalah.

Salah seorang santrinya yaitu AM, berusia 17 tahun, meninggal tak wajar. Kematiannya yang tidak wajar itu diikuti perilaku tidak wajar dari ponpes Gontor yang dipercaya oleh orangtua AM sebagai tempat untuk menimba ilmu agama.

Kematian AM kemudian membawa sang ibu, Soimah, bertemu Hotman Paris di Palembang 4 September lalu, dan kepada sang pengacara kondang tersebut, Bu Soimah membongkar ketidakwajaran yang meliputi kematian anaknya.

Menurut Bu Soimah, kematian putranya terjadi pada tanggal 22 Agustus lalu pukul 06.45 WIB, namun pihak keluarga baru dikabari pada pukul 10.00 WIB. Waktu itupun, pihak ponpes meminta untuk bicara pada ayah korban.

Dugaan penganiayaan dapat dimengerti dari cerita Bu Soimah beserta kerabat. Dari kerabat beliau diketahui bahwa ketika hendak dimakamkan, kain kafan AM terdapat darah, dan sempat diganti dua kali.

Bu Soimah menyatakan belum berani untuk melaporkan kepada polisi karena kasus ini bersangkutan dengan lembaga besar.

Ketakutan dan kekhawatiran yang wajar, karena siapa sih yang hari gini nggak paham pengaruh institusi ketika berhadapan dengan hukum? Apalagi ini pesantren dengan reputasi seperti Gontor?

Mendengar pengaduan ini, Hotman pun segera bergerak cepat dan menghubungi Kapolda Jawa Timur secara terbuka. Hasilnya? Sesuai dugaan, Ponpes Gontor buka suara, dan minta maaf.

Saya pribadi nggak yakin kalau mereka akan buka mulut kalau bukan karena Hotman Paris sendiri yang menghubungi Kapolda Jawa Timur secara terbuka. Hal ini sudah bisa terbaca dari perilaku aneh mereka ketika korban tewas.

Dilansir dari omongan yang lebih terlihat seperti percobaan ngeles dibandingkan permohonan maaf itu, terdapat tiga poin yang diutarakan pihak ponpes. Pertama, mereka minta maaf kepada pihak orangtua bila proses pengantaran jenazah dianggap tidak jelas dan terbuka. Kedua, mereka mengambil tindakan sendiri berdasarkan temuan tim pengasuhan santri, mereka mengakui adanya dugaan penganiayaan, dan mereka langsung menindak para santri yang terlibat dengan mengeluarkan dan memulangkan mereka ke orangtua masing-masing. Ketiga, pihak ponpes menyatakan siap untuk mengikuti segala bentuk upaya dalam rangka penegakan hukum terkait peristiwa wafatnya AM.

Terakhir, mereka menyatakan masih terus berusaha intens menjalin komunikasi dengan keluarga Almarhum AM untuk mendapatkan solusi-solusi terbaik dan untuk kemaslahatan bersama.

Sudah bisa terbaca keanehannya? Saya akan soroti beberapa poin baik dari pihak keluarga dan pernyataan ponpes sendiri. Dari awal, ketika mereka menunda sekitar 3 jam untuk menghubungi keluarga AM saja sudah terasa ada gelagat aneh. Yang kemudian dilanjutkan dengan pengantaran jenazah yang mereka akui sendiri tidak terbuka. Berikutnya adalah ke gercepan mereka yang menyelidiki sendiri dan langsung mengeluarkan sendiri para santri yang diduga terlibat tanpa melapor pada polisi. Kemudian, dari hari kejadian sampai sang ibu melapor pada Hotman Paris saja sudah berlangsung berapa lama? Yakin tuh tidak akan ada upaya pencemaran TKP dan penghilangan barang bukti?

Belum lagi yang membuat saya mengernyit heran, yaitu upaya penyelesaian secara damai seperti yang mereka ungkapkan secara tersirat di pernyataan mereka. Saya rasa semua sudah tahu apa arti dari “kami masih terus berusaha intens menjalin komunikasi dengan keluarga Almarhum AM untuk mendapatkan solusi-solusi terbaik dan untuk kemaslahatan bersama.”

Kok mereka masih punya muka untuk mencoba mencari ‘solusi-solusi terbaik untuk kemaslahatan bersama’ yang bisa ditebak sebenarnya untuk kemaslahatan mereka sendiri sebagai sebuah ponpes yang reputasinya dipertaruhkan dengan adanya kasus ini. Saya rasa masyarakat sudah banyak yang paham kalau berurusan dengan institusi dengan reputasi berpengaruh itu seperti apa.

Kalau mereka memang punya itikad baik, ketika penyelidikan internal sudah menemukan dugaan adanya penganiayaan yang menyebabkan nyawa melayang, harusnya mereka tahan santri terkait, hubungi pihak kepolisian dan para orangtua tanpa diminta. Saya kira, kalau sedari awal semua diproses terbuka, pihak ponpes akan terlihat lebih terhormat dan benar-benar terlihat menjunjung kejujuran, kebenaran, dan keadilan seperti dalam agama yang mereka ajarkan kalau tidak sembunyi-sembunyi seperti maling di tengah malam begitu.

Kembali lagi, saya tidak yakin mereka akan buka mulut kalau tidak berhadapan dengan nama besar Hotman Paris beserta para netizen yang dipastikan akan bereaksi dengan diangkatnya kasus ini oleh beliau.


Berita Lainnya :

Semakin hari, saya semakin merasa seolah semesta sedang berusaha membongkar hal-hal yang terjadi dibalik pintu-pintu yang tertutup dengan tidak berperasaan di depan ratapan para keluarga yang tidak berdaya ketika berurusan dengan sederet institusi dari pendidikan hingga keagamaan. Saya tidak mengatakan bahwa setiap institusi pendidikan baik agama maupun pendidikan formal lainnya dipastikan bermasalah semua, tapi adalah fakta yang tidak dapat dipungkiri kalau berurusan dengan institusi berpengaruh, maka pihak yang tidak berdaya hanya dapat mengurut dada sementara institusi terkait bisa melenggang begitu saja.

Mungkin banyak yang menduga kasus ini akan dicoba untuk ditenggelamkan begitu saja. Tapi saya harap, kasus ini akan terus dikawal hingga tuntas. Tidak ada yang namanya kemaslahatan bersama ketika nyawa melayang. Kemaslahatan siapa yang dimaksud disini? Keluarga korban? Jelas tidak mungkin kan?

Bagi Polda Jawa Timur, Kemenag dan para pihak terkait beserta para netizen yang Budiman, tolong kawal kasus ini. Jangan sampai nyawa AM melayang sia-sia karena keadilan dipaksa bertekuk lutut dihadapan reputasi institusi pendidikan agama. Bu Soimah sudah memulai pencarian keadilan dengan membawa kasus ini kepada Hotman Paris yang kemudian segera merespon dengan terbuka. Jangan biarkan kasus ini tenggelam.

Sumber:

https://www.detik.com/sumut/hukum-dan-kriminal/d-6272334/soimah-ngadu-ke-hotman-gegara-janggal-anak-meninggal-di-gontor

https://news.detik.com/berita/d-6274264/ponpes-gontor-minta-maaf-soal-santri-tewas-akui-ada-dugaan-penganiayaan


- Source : seword.com

Anda mungkin tertarik :

Komentar

Kirim komentar anda dengan :



Tutup

Berlangganan Email

Dapatkan newsletter, kami kirimkan ke email anda

  


Keluar