Bharada E Tembak Pertama Brigadir Yosua, Diteruskan Pelaku Lain
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Dedi Parsetyo belum bersedia menanggapi pernyataan kuasa hukum Bharada E. Ia menegaskan bahwa tim khusus sedang fokus bekerja untuk mengungkap kasus kematian Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat.
"Timsus sedang fokus bekerja maksimal agar kasus tersebut cepat terungkap secara terang benderang berdasarkan pembuktian ilmiah (Scientific Crime Investigation). Mohon sabar ya, nanti akan disampaikan," kata Dedi kepada wartawan di kantornya, Senin (8/8).
Sebelumnya, kuasa hukum Bharada E, Muhammad Boerhanuddin, mengatakan selain keberadaan Ferdy Sambo di lokasi kejadian, Bharada E juga menyampaikan kepada penyidik bahwa tidak ada baku tembak. Boerhanuddin menegaskan bahwa perintah penembakan berasal dari 'atasan'.
"Nembak pertama Bharada E, selanjutnya ada pelaku lain," ujar Boerhanuddin, Senin (8/8).
Menurutnya, pelaku penembakan lebih dari satu orang dan tidak terjadi baku tembak sebagaimana diungkap dalam keterangan polisi sebelumnya.
Hari ini, kuasa hukum juga mengajukan kliennya sebagai justice collaborator (JC) kasus dugaan pembunuhan ke Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK).
Kuasa hukum lainnya, Deolipa Yumara menjelaskan bahwa melalui LPSK kliennya bisa mendapat perlindungan karena ingin membuka dan membuat terang siapa pelaku utama.
"Bharada E dengan hati yang matang, dia mengungkapkan kesiapan sebagai justice collaborator," kata Deolipa, didampingi Boerhanuddin.
Sementara itu, Juru Bicara LPSK Rully Novian menyatakan akan mendatangi penyidik dan Bharada E secara langsung ke Bareskrim soal permohonan JC tersebut, Selasa besok.
"Kita akan minta juga untuk ketemu Bharada E di saat yang bersamaan setelah kita bertemu dengan penyidik," Rully menjelaskan.
Dalam kasus tewasnya Yosua, Bareskrim telah menetapkan dua tersangka, yaitu Bharada Richard Eliezer dan Brigadir Ricky Rizal, keduanya ajudan Irjen Ferdy Sambo.
- Source : www.publica-news.com
