Masa Depan Komputer Quantum Dibuka Oleh Batu Kuno
Komputasi kuantum diyakini akan memungkinkan peneliti untuk memecahkan pertanyaan yang lebih rumit dalam waktu singkat. Jadi memang menarik bahwa masa depan komputer kuantum telah dibuka oleh batu kuno.
Penggunaan batu permata oksida tembaga yang ditemukan di Namibia oleh para peneliti yang dipimpin oleh Universitas St Andrews di Fife, Skotlandia, telah menghasilkan terobosan komputasi kuantum. Meskipun komputasi kuantum telah diberi label "holy grail" sains, komputer kuantum kontemporer masih terlalu kecil untuk mengungguli komputer biasa saat ini.
Ilmuwan dari Universitas Harvard di Boston, Universitas Macquarie di Sydney, Australia, dan Universitas Aarhus di Aarhus, Denmark berkolaborasi dalam penelitian ini, yang dicetak di Nature Materials.
Polariton Rydberg dibuat menggunakan tembaga oksida (Cu2O). Polariton Rydberg sangat penting untuk produksi simulator kuantum, yang direkam dalam bit kuantum, karena mereka memantul dari cahaya ke materi.
Bit kuantum dapat memiliki nilai antara 0 dan 1, sedangkan bit biner di komputer tradisional hanya dapat memiliki nilai 0 atau 1, memungkinkan bit kuantum untuk menyimpan lebih banyak data secara signifikan dan menjalankan beberapa tugas pada saat yang bersamaan.
Pemimpin proyek tersebut, Dr. Hamid Ohadi dari Sekolah Fisika dan Astronomi di Universitas St Andrews, mengatakan tentang penelitian mereka, “Membuat simulator kuantum dengan cahaya adalah holy grail sains. Kami telah mengambil lompatan besar ke arah ini dengan menciptakan polaritons Rydberg, bahan utamanya.”
Komputasi kuantum, diyakini, akan memungkinkan peneliti untuk memecahkan pertanyaan yang lebih rumit dalam waktu singkat.
Para peneliti menggunakan dua cermin yang sangat memantulkan cahaya untuk membatasi cahaya untuk membuat polariton Rydberg. Kristal tembaga oksida kemudian ditanamkan, ditipiskan dan dipoles menjadi lempengan setebal 30 mikrometer, dan diapit di antara dua cermin. Hasilnya adalah polariton Rydberg 100 kali lebih besar daripada yang pernah terlihat sebelumnya.
Menurut Dr. Sai Kiran Rajendran, salah satu penulis utama studi tersebut, membeli kristal oksida tembaga benar-benar aspek yang sederhana.
- Source : greatgameindia.com