Klinik di Jerman Menghentikan Suntikan Booster Untuk Karyawan Dengan Alasan Terlalu Banyak Efek Samping
Suntikan booster untuk karyawan di Klinik Universitas di Münster (UKM) dihentikan pada hari Jumat. Alasannya karena sejumlah besar efek samping yang muncul. Hanya beberapa jam sebelumnya, rumah sakit telah mengumumkan bahwa mereka akan memberikan vaksinasi ketiga kepada 11.000 karyawan.
Menurut laporan media, penangguhan itu dikonfirmasi oleh juru bicara UKM setelah permintaan dari stasiun radio Münster. Hanya beberapa jam sebelumnya telah diumumkan bahwa 11.000 karyawan akan diberikan “penawaran” untuk “vaksinasi booster” pada akhir tahun.
Oleh karena itu, timbulnya "reaksi vaksinasi" yang merugikan ini pastilah mengkhawatirkan.
Menurut sebuah laporan di Westfälische Nachrichten, suntikan gen penguat yang ditujukan untuk staf yang bekerja di unit perawatan intensif dihentikan sementara mengingat akhir pekan yang panjang. “Itu terlalu berlebihan bagi kami,” komentar direktur keperawatan UKM tersebut kepada surat kabar tersebut.
Mereka takut dengan efek samping yang muncul. Namun, mereka ingin mengejar "booster" dengan cara yang "terkoordinasi" nanti. Untuk tujuan ini, rumah sakit telah mendirikan pusat vaksinasi sendiri untuk suntikan ketiga, seperti yang dapat dilihat di situs web UKM.
Presiden medis Jerman Klaus Reinhardt menyatakan pada hari Sabtu bahwa saat ini tidak ada bukti ilmiah tentang perlunya booster untuk semua orang, lapor sebuah surat kabar harian.
Perdana Menteri Bavaria Markus Söder (CSU), penjual vaksin Jerman, bagaimanapun, menyerukan lebih banyak tes antibodi dan vaksinasi booster untuk semua kelompok umur.
Di Austria, beberapa ratus karyawan dari sektor perawatan dan kesehatan telah memulai halaman Facebook #soschautswirklichaus untuk berkampanye menentang mandat vaksin. Mereka memprotes vaksinasi wajib dan intimidasi di tempat kerja terhadap mereka yang tidak ingin disuntik. Banyak dari mereka takut kehilangan pekerjaan.
Seorang anggota staf medis mencatat bahwa dia telah bekerja di bangsal Corona selama setahun. “Pengalaman tidak sesuai dengan citra di media mainstream,” ungkapnya.
- Source : freewestmedia.com