Dua Pertiga Populasi Memiliki Antibodi COVID-19, Kata Studi
Sekitar dua pertiga dari populasi umum memiliki antibodi COVID-19 dan 67,6% populasi India terpapar penyakit ini, ungkap hasil penemuan serosurvei keempat yang dilakukan oleh ICMR selama periode Juni-Juli 2021.
Serosurvei keempat dilakukan di 70 kabupaten yang sama; 21 negara bagian seperti tiga putaran sebelumnya. Sekitar 28.975 orang terdaftar. Pembagian golongan ini menurut umur adalah sebagai berikut:
Usia 6-9 tahun: 2.892 (10%)
Usia 10-17 tahun: 5.799 (20%)
Lebih dari 18 tahun: 20.284 (70%)
Menurut survei ini, sekitar dua pertiga dari populasi umum memiliki antibodi COVID-19 dan 67,6% populasi India terpapar penyakit tersebut.
Seperti dilansir GreatGameIndia sebelumnya, hasil penelitian yang diterbitkan dalam International Journal of Clinical Practuce menemukan bahwa ada cukup literatur yang tersedia untuk menentukan bahwa vaksin COVID-19 meningkatkan risiko penyakit yang lebih parah dan penerima harus disadarkan akan semua risikonya sebelum divaksinasi.
Para ilmuwan menyimpulkan bahwa vaksin dapat memperburuk penyakit COVID-19 melalui peningkatan yang bergantung pada antibodi (ADE) dan bahwa risikonya dirahasiakan dalam protokol uji klinis dan formulir persetujuan.
“it is the vaccination that is creating
— atul kulkarni (@atul_kulkarni) May 22, 2021
the variants.”https://t.co/WoVry0IP35
Pemenang Hadiah Nobel Ahli Virologi Prancis Prof. Luc Montagnier dalam sebuah wawancara membuat klaim mengejutkan bahwa vaksin COVID-19 itu sendiri menciptakan varian. Dia mengatakan bahwa ahli epidemiologi tahu tetapi "diam" tentang fenomena tersebut, yang dikenal sebagai "Peningkatan Antibodi-Dependent" (ADE).
- Source : greatgameindia.com