600 Ton Ikan Mati Terdampar di Florida Akibat 'Red Tide' Intens
Saat mekar, jenis ganggang bersel tunggal yang unik menodai hamparan air yang sangat besar di sepanjang pantai barat daya Florida dengan warna merah darah. Mikroorganisme tersebut beracun bagi penghuni laut karena racun mematikan yang mempengaruhi sistem saraf hewan air.
Pembungaan awal ganggang beracun telah membunuh ratusan ton ikan di daerah Tampa Bay, di negara bagian Florida, AS. Layanan lokal telah membersihkan sekitar 600 ton penghuni laut yang mati dan diperkirakan akan lebih banyak lagi, NPR melaporkan, mengutip para petugas.
Fenomena ini disebabkan oleh apa yang disebut 'red tide' – pembungaan jenis alga mikroskopis tertentu, yang dikenal sebagai Karenia brevis. Ini mekar secara alami dari September hingga Januari di perairan Teluk Meksiko. Pada periode ini sedikit berbahaya bagi manusia dan mematikan bagi hewan laut.
Pembungaan awal tidak biasa menurut ahli kelautan, tetapi intensitasnya dan jumlah ikan mati yang belum pernah terjadi sebelumnya, sangat mengkhawatirkan.
"Ini tidak normal," kata Richard Stumpf dari National Oceanic and Atmospheric Administration. "Fakta bahwa sudah tiga tahun sejak yang terakhir tidak baik."
Konsentrasi tertinggi ikan mati terlihat di dekat Sankt Peterburg, di mana pejabat kota bergegas membersihkan daerah tersebut. Menurut divisi limbah padat Pinellas County, petugas kebersihan telah mengumpulkan sekitar 600 ton ikan mati. Seperti yang dikatakan manajer darurat St. Petersburg, Amber Boulding, lebih banyak ikan diperkirakan akan terdampar di pantai sampai mekarnya berhenti.
"Kami mengikis pantai. Kami membersihkannya - segera setelah pasang surut, kami mendapatkan ikan kembali," katanya. "Kami tidak tahu akhirnya."
- Source : sputniknews.com
