www.zejournal.mobi
Kamis, 02 Januari 2025

Yunani Buat ‘Aliansi Anti-Turki’, Ankara Ngamuk

Penulis : Aziza Larasati | Editor : Anty | Selasa, 16 Februari 2021 10:22

Turki mencap pertemuan di Athena antara Yunani dan enam negara lain sebagai upaya untuk membentuk ‘aliansi anti-Turki’.

Turki telah mengecam forum yang diselenggarakan oleh Yunani di Athena bersama dengan enam negara lainnya, menyatakan itu sebagai upaya untuk membentuk aliansi “bermusuhan” melawan Ankara, lapor Middle East Eye.

Kementerian Luar Negeri Turki secara khusus mengecam Menteri Luar Negeri Yunani Nikos Dendias, menuduhnya “memfitnah” Turki pada pertemuan yang berlangsung di Athena dengan partisipasi Mesir, Prancis, Arab Saudi, UEA, Bahrain, dan Siprus.

“Tuduhan tak berdasar dan fitnah terhadap Turki yang disuarakan oleh Menteri Luar Negeri Yunani pada konferensi pers yang diadakan di akhir forum ini, menunjukkan bahwa inisiatif ini sebenarnya merupakan upaya untuk membentuk aliansi yang dibangun di atas permusuhan terhadap Turki, bukan ‘persahabatan’ seperti yang dinyatakan,” ujar pernyataan kementerian itu.

“Sikap yang ditampilkan terhadap Turki ini memusuhi, terutama pada saat upaya untuk membangun kerja sama yang tulus dan inklusif di Mediterania Timur sedang dilakukan melalui proposal Turki untuk konferensi internasional.”

Yunani mengatakan, inisiatif tersebut (yang secara resmi disebut Forum (Persahabatan) Philia) adalah upaya untuk membangun jembatan antara Mediterania Timur dan Teluk, dengan Balkan dan seluruh Eropa.

Dalam forum tersebut, Dendias mengingatkan bahwa ada kekuatan “revisionis” di wilayah itu yang mengancam konsolidasi kemakmuran di wilayah yang lebih luas.

Untuk mencapai tujuan mereka, kekuatan ini melakukan sejumlah tindakan ilegal dan tidak rasional, seperti memorandum Turki-Libya, katanya terkait kesepakatan maritim Turki dengan Tripoli, yang memproyeksikan zona ekonomi eksklusif yang lebih luas untuk Ankara.

“Mereka mengancam atau menggunakan kekerasan, menduduki wilayah negara lain, mendukung kelompok ekstremis atau ideologi ekstremis, mendukung terorisme, mencampuri urusan dalam negeri negara lain, dengan tujuan akhir menggulingkan pemerintah yang tidak bersahabat,” tambah Dendias, dikutip Middle East Eye.

Ketegangan antara Turki dan Yunani mulai meningkat setelah tenang sejenak, menyusul keputusan Turki untuk menghentikan kegiatan pengeborannya di Mediterania Timur tahun lalu.

Namun, setelah pembicaraan eksplorasi antara Turki dan Yunani bulan lalu di Istanbul, perang mulut meletus antara Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan Perdana Menteri Yunani Kyriakos Mitsotakis mengenai negosiasi di Siprus.

Erdogan awal pekan ini mengutuk Mitsotakis karena menggambarkan kehadiran Turki di Siprus sebagai “invasi asing”.

Dia mengatakan, Mitsotakis menendang meja negosiasi dan menantang Turki dengan pernyataannya.

Namun, pihak Yunani telah menolak pernyataan Erdogan sebagai retorika murni, dan telah menyatakan kesediaannya untuk terus mengadakan pembicaraan, menurut Mitsotakis dalam wawancara dengan media Yunani pada Kamis (11/2), Middle East Eye melaporkan.


Berita Lainnya :


Anda mungkin tertarik :

Komentar

Kirim komentar anda dengan :



Tutup

Berlangganan Email

Dapatkan newsletter, kami kirimkan ke email anda

  


Keluar