Trump Dikabarkan Akan 'Membanjiri' Iran Dengan Sanksi yang Membuat Biden Lebih Sulit Menghidupkan Kembali Kesepakatan Nuklir (Bagian 1)
Presiden AS Donald Trump akan meninggalkan Gedung Putih pada 20 Januari 2021, Hari Pelantikan di AS sejak 1937. Sebagai kandidat Demokrat dan mantan Wakil Presiden, Joe Biden, diproyeksikan oleh semua media besar AS untuk menjadi pemenang presiden pada pemilihan 2020.
Pemerintahan Presiden Republik AS, Donald Trump, bermaksud untuk "membanjiri" Republik Islam Iran dengan sanksi, menjelang pelantikan Joe Biden pada 20 Januari 2021, untuk mempersulit Demokrat untuk kembali ke kesepakatan nuklir 2015 yang ditinggalkan oleh Trump pada 2018, Axios melaporkan pada hari Minggu.
Menurut situs berita AS, mengutip dua sumber Israel yang diberi pengarahan tentang gelombang sanksi anti-Iran yang direncanakan, pemerintahan Trump sekarang berusaha untuk mencapai rencana tersebut dengan berkoordinasi dengan Tel Aviv dan negara-negara Teluk lainnya.
Utusan Gedung Putih untuk Iran, Elliott Abrams, pada hari Minggu dilaporkan tiba di Tel Aviv dan bertemu dengan perdana menteri Israel, Benjamin Netanyahu, dan Penasihat Keamanan Nasional negara Timur Tengah, Meir Ben-Shabbat, untuk membahas rencana sanksi potensial.
Abrams juga akan bertemu dengan Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz dan Menteri Luar Negeri Gabi Ashkenazi pada hari Senin, untuk memberi tahu mereka tentang niat Trump, kata publikasi itu.
Tujuan dari upaya terakhir Trump dikatakan sebagai upaya untuk mempersulit pemerintahan Biden untuk mengembalikan AS ke perjanjian Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA) 2015, yang dikenal sebagai kesepakatan nuklir Iran dan awalnya dinegosiasikan selama masa jabatan Presiden Barack Obama. Trump secara sepihak menarik Washington keluar dari kesepakatan itu pada 2018.
Axios mengatakan bahwa pemerintahan Trump, yang didorong oleh diplomat dan dinas keamanan Israel, telah mempersiapkan selama beberapa minggu terakhir sebuah "bank target" dari entitas Iran yang dapat terkena sanksi tambahan.
"Tujuannya adalah memberikan sanksi sebanyak mungkin terhadap Iran hingga 20 Januari," kata salah satu sumber Israel, dikutip oleh outlet tersebut.
Untuk memenuhi rencana tersebut, Abrams mengatakan dalam beberapa hari terakhir bahwa Gedung Putih kemungkinan akan menjatuhkan sanksi baru ke Teheran setiap minggu, hingga hari terakhir Trump di Oval Office, sebuah sumber mengatakan kepada Axios.
Sanksi Iran
Lanjut ke bagian 2 …
- Source : sputniknews.com