Salut! Ahok Dkk Sulap Lapangan Bola Jadi RS Untuk Corona Dalam 30 Hari!
Saat DKI 1 dengan keanehannya mempersoalkan istilah new normal dan menghambat pembukaan PSBB di DKI, Ahok dan jajarannya justru mendukung pusat dengan membangung RS untuk transisi new normal. Kalau sebelumnya Jokowi membangun RS khusus corona di Pulau Galang dalam waktu 20 hari, RS Pusat Pertamina untuk corona terbangun dalam 30 hari.
Resmi Dibuka, RSPP Extension Dukung Transisi New Normal https://t.co/1KKbPw92Ut
— Basuki T Purnama (@basuki_btp) June 9, 2020
Pada akun resmi twitter komisaris utama Pertamina, Basuki Tjahaya Purnama tertulis pembangunan Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) Extension COVID-19 Pertamina Simprug merupakan wujud komitmen Pertamina membantu pemerintah dalam memutus mata rantai penyebaran COVID-19. Pada hari Sabtu, 6 Juni 2020 RSPP Extension COVID-19 Pertamina Simprug resmi dibuka.
Pembukaan dilakukan bersama oleh Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati dan Komisaris Pertamina Condro Kirono, serta disaksikan oleh Direktur Utama Pertamedika IHC Fathema Djan Rachmat dan Direktur Utama Patrajasa Dani Adriananta.
Rasa bangga yang terpancar tak dapat disembunyikan Nicke. Pasalnya rumah sakit modular yang memiliki kapasitas 300 tempat tidur tersebut mampu diselesaikan hanya dalam 30 hari.
“Saya bangga, ini sangat luar biasa. 30 hari bukanlah hal yang mudah, dengan sinergi kita pasti bisa,” ungkap Nicke.
Selanjutnya, Fathema Djan Rachmat menyampaikan bahwa setelah diresmikannya rumah sakit ini siap menerima pasien COVID-19.
“Pembangunan ini bertujuan untuk mengantisipasi lonjakan kasus COVID-19 pada saat berlakunya penerapan new normal, sebanyak 300 tempat tidur sudah siap digunakan,” jelas Fathema.
Di samping itu, dirinya menambahkan pembangunan ini tidak terlepas dari semua pihak yang telah membantu.
“Keberhasilan ini tidak lepas dari dukungan semua pihak. Kita tidak bisa sendirian, Kita membutuhkan kolaborasi dengan yang lainnya,” ungkapnya.
Pembangunan RSPP Extension Covid-19 Pertamina Simprug merupakan sinergi antara Pertamina, Pertamedika IHC, Patrajasa, WIKA Gedung dan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Turut hadir dalam peresmian tersebut yakni Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia Pertamina Ignatius Tallulembang, Direktur Manajemen Aset Pertamina M. Haryo Yunianto, Direktur Sumber Daya Manusia Pertamina Koeshartanto.
Sebelumnya diberitakan bahwa RS yang dibangun tersebut awalnya adalah lapangan bola di Simprug. Seperti dilansir detik.com, PT. Pertamina (Persero) menyulap lapangan bola Simprug menjadi rumah sakit rujukan COVID-19 dengan luas sebesar 22.700 meter persegi. Pengalihgunaan ini dilakukan setelah Pertamina sebelumnya sukses menjadikan Rumah Sakit Pertamina Jaya dan Hotel Patra Comfort Jakarta sebagai rumah sakit rujukan COVID-19.
Vice President Corporate Communication Petamina Fajriyah Usman mengatakan, rumah sakit darurat COVID-19 di lapangan bola Simprug merupakan extension dari Rumah Sakit Pertamina Pusat (RSPP). Seluruh pembangunan dan penyediaan alat kesehatan serta tenaga medis berada dalam pengawasan RSPP.
Dari rangkaian berita di atas kita tahu kesungguhan Pertamina di bawah Ahok untuk membantu menangai corona. Sinergi antara pusat dengan bawahannya memang sudah seharusnya terjalin apalagi saat pandemi corona seperti saat ini. Kalau berniat membantu pusat, pembangunan RS seperti ini harus terus digalakkan.
Jangan seperti gubernur daerah khusus Ibukota Jakarta yang malah mempermasalahkan kata-kata. Anies dalam konferensinya mengatakan istilah new normal tak mudah dipahami dan seenaknnya sendiri mengganti dengan istilah aman, sehat dan produktif. Padahal kita tahu istilah new normal tak sembarangan digunakan dan hanya pada kondisi pandemi saja.
Anies seharusnya bisa mencontoh kinerja Ahok dan jajarannya di Pertamina. Meski bukan kepala daerah, Ahok terbukti lebih peduli akan keselamatan dan kesehatan warga. Dari awal munculnya pandemi, Ahok sudah menyulap RS Pertamina Jaya untuk menampung pasien corona sesuai arahan Erick Thohir.
Ahok juga membuka aplikasi clue untuk melacak pasien Covid 19 dan melaporkan kalau ada indikasi gejala. Ahok juga mendukung aturan stay in home lewat layanan pengantaran produk-produk tertentu Pertamina. Kini lagi-lagi Ahok dan jajarannya 1000 langkah lebih maju ketimbang Anies.
Pertamina di bawah Ahok, meski hanya BUMN tapi turut aktif mendukung program pemerintah. Tanpa APBD hampir 90 triliun seperti DKI, buktinya tetap bisa bekerja mengatasi pasien corona. Bayangkan kalau Ahok masih menjadi gubernur DKI. Tak akan ada yang namanya bansos salah sasaran, dan bansos ngemis pusat, TGUPP dapat full bonus sedang ASN dipotong hingga 50 persen.
Kini nasi sudah jadi bubur. Biarlah Ahok berkerja maksimal di Pertamina dan masih melayani warga. Biarlah warga Jakarta dan pilihannya yang selalu tampil beda membuat kekacauan di sana. Nanti suatu saat ada masanya karma Tuhan berbalik pada mereka.
Referensi:
- Source : seword.com