Mengungkap Hoaks Dibalik 4 Berita Viral Dunia. Siapakah Dalangnya? (Bagian 2)
Polisi China dengan seragam warna khaki dan kumis khas inspektur India
Rekaman video di atas yang disertai dengan laporan dari reporter CNN John Vause, sama sekali tidak ada kaitannya dengan berita di China. Lihat saja, polisinya bukan orang China melainkan polisi India dari wilayah Himachal Pradesh lengkap dengan seragam tugasnya yang berwarna khaki.
Para penonton digiring untuk percaya bahwa polisi di China tetap menahan para demonstran meski aksi demonya berjalan damai.
Polisi China mengenakan seragam berwarna khaki?
Di menit ke 1′.27-1′.44″ videonya terlihat “polisi China” dan para demonstran termasuk di dalamnya sejumlah biksu Budha. Para “polisi China” tersebut terlihat berada di sebelah biksu Tibet.
Lalu, apakah benar para polisi ini berasal dari Provinsi Gansu atau Lhasa seperti yang dilaporkan reporter CNN John Vause?
Laporan Terkait China Pada Tanggal 14 Maret 2008
Terlihat “polisi China” yang berseragam khaki tengah menindas para demonstran Tibet di China, tulis laporan CNN pada tanggal 14 Maret 2008 di menit 1’38”, 1’40″ seperti yang terlihat dalam potongan gambar di atas.
Fyi, seragam berwarna khaki lengkap dengan baret merupakan peninggalan masa kolonial Inggris.
Seragam polisi berwarna khaki pertama kali diperkenalkan pasukan Inggris di India pada tahun 1846.
Khaki sendiri berarti “debu” dalam bahasa Hindi dan Persia.
Ya seperti yang kalian saksikan dalam video di atas, alih-alih terlihat seperti orang China, polisi berseragam khaki tersebut lebih mirip orang India dengan kumis khas inspekturnya.
Kok bisa? Ya karena polisinya adalah polisi India.
Ketahuilah, rekaman video yang dirilis CNN pada tanggal 14 Maret tahun 2008 tersebut bukan berasal dari China, melainkan diambil di wilayah Himachal Pradesh, India.
Faktanya, CNN sengaja menayangkan rekaman video protes masyarakat Tibet di India dalam laporan berita mengenai protes Tibet di China. Duh!
Green Square Tripoli. Rakyat Libya Merayakan “Kemerdekaan” dan Kemenangan Pasukan Pemberontak Atas Gaddafi Sambil Mengibarkan Bendera India..
Simak baik-baik rekamannya: Lokasinya jelas bukan di Green Square dan bendera yang dikibarkan jelas bukan bendera Raja Idris (yang berwarna merah, hitam dan hijau).
Bendera yang nampak dalam videonya adalah bendera India (yang berwarna oranye, putih dan hijau) dan mereka yang berkumpul adalah orang India…
Well, just in case kalian tidak memperhatikan videonya.
Dan jika kamu memerhatikan videonya, kamu pasti berpikir bahwa hal semacam ini terjadi akibat kesalahan teknis biasa.
Lalu seceroboh itukah media sekelas BBC? Atau jangan-jangan BBC sengaja ingin mendistorsi beritanya? Hmm…
Teroris Merayakan Kemenangan Di Green Square
Faktanya tidak ada perayaan. Peristiwa ini merupakan pembantaian keji yang disponsori NATO yang mengakibatkan kematian ribuan orang!
Sayangnya, kebenaran ini tidak bisa diungkapkan dalam siaran televisi. Dampak mengerikan aksi pemboman NATO sengaja dikaburkan.
Parahnya, para pemberontak justru dicap sebagai “pahlawan yang membebaskan”.
Untuk diketahui, pemboman NATO dimaksudkan untuk menyelamatkan nyawa warga sipil di bawah mandat R2P Aliansi. Namun fakta yang terjadi adalah sebaliknya: para warga sipil diteror oleh pemberontak yang disponsori NATO.
Ironis memang, fakta di lapangan mengenai kematian dan kehancuran Libya justru diganti seenaknya oleh media dengan gambar palsu yang memperlihatkan euforia perayaan dan pembebasan.
- Source : www.globalresearch.ca