Bagaimana Pandemi Virus Corona Mampu Menghancurkan Reputasi Kepresidenan Donald Trump
Nampaknya, sang presiden AS akan didera pandemi sekaligus depresi, sementara para pendukungnya akan ikut merasakan penderitaan yang dialami sang presiden.
Pandemi virus corona yang tengah melanda saat ini sudah nyaris menghancurkan kepemimpinan Donald Trump dengan segala dampak negatifnya yang bukan hanya dirasakan Amerika Serikat tapi juga dunia.
Meski, sampai hari ini Trump masih dinyatakan negatif virus corona, sayangnya kepemimpinannya sebagai presiden tak luput dari gempuran virus mematikan ini. Imbasnya, kini semua opini publik berbalik menyerangnya.
Polling terbaru CNN menunjukkan rivalnya dari partai Demokrat Joe Biden meraih suara lebih tinggi dari Trump dengan persentase 53% berbanding 42%. Bahkan, Biden sukses memimpin perolehan suara selama enam minggu terakhir.
Polling terbaru masyarakat juga menunjukkan keunggulan Biden atas Trump. Dari polling yang dilakukan Real Clear Politics, nampak sang mantan wakil presiden berada 6,4 poin di atas Trump.
Terlepas dari keunggulan Biden, perlu kita ketahui bahwa dalam pemilu tahun 2016 lalu, Trump membuktikan bahwa dirinya tidak memerlukan mayoritas suara rakyat untuk bisa menang.
Namun saat ini, hasil polling menunjukkan di beberapa wilayah seperti Arizona, Pennsylvania dan Wisconsin, Biden sudah mengungguli Trump.
Di wilayah lainnya, yakni Michigan, Biden nampak bersaing ketat dengan Trump. Fyi, pada tahun 2016 lalu, Michigan memberikan kemenangan pada Trump. Oleh karena itu, dalam pemilu tahun ini kemenangan Trump di Michigan menjadi harga mati bagi Partai Republik.
Sementara itu menurut polling terkini yang dilakukan University of North Florida, Biden mengungguli Trump 6 poin di wilayah ini.
Jika hasil pollingnya sampai bulan November mendatang terus seperti ini, Biden diprediksi akan menang telak atas Trump.
Dan pada hari Selasa, bertempat di Gedung Putih, dalam konferensi pers yang digelar nampak jelas Trump cukup tertekan dengan situasi saat ini.
Bagaimana tidak, konferensi pers tersebut harus diakhiri dengan kekacauan usai sang presiden terlibat bentrok dengan wartawan.
Entah apa yang dipikirkan Trump kala itu, alih-alih menjaga imagenya, ia justru kembali melontarkan blunder dengan mengatakan dirinya memiliki kewenangan penuh terkait aturan kesehatan masyarakat di tengah pandemi virus corona.
Dan terakhir yang perlu kalian ingat. Tidak seperti di Eropa, dampak terburuk pandemi virus corona di Amerika Serikat belum sampai puncaknya.
- Source : www.globalresearch.ca