Ketua WHO Geram Lantaran Banyak Kawula Muda Remehkan COVID-19
Meskipun virus corona lebih banyak menginfeksi lansia dan mereka yang kemah, ketua Badan Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus telah mengeluarkan peringatan yang ditujukan khusus untuk generasi muda, mengatakan: “Kalian bukan pengecualian.”
“Berdasarkan data yang diperoleh dari banyak negara, faktanya mereka yang berusia di bawah 50 tahun menyumbang pasien terbanyak yang dirawat di rumah sakit,” ujar dirjen WHO dalam konferensi pers hari Jumat.
Ia lantas meminta kawula muda untuk tidak meremehkan ancaman Covid-19: “Virus corona ini bisa membuatmu dirawat di rumah sakit selama berminggu-minggu, atau bahkan membunuhmu.”
Lanjut, Tedros mengatakan meski kawula muda cenderung minim gejala atau bahkan tidak menunjukkan gejala setelah terinfeksi virusnya, “keputusan mereka untuk tetap pergi keluar bisa membahayakan nyawa orang lainnya.”
Sementara itu, rekan sejawatnya di WHO, Michael Ryan menekankan masyarakat agar tidak menganggap segala sesuatu yang berhubungan dengan virus corona sebagai hal yang “normal”.
Menurut, makalah penelitian yang dirilis pada pekan ini diungkapkan bahwa hingga kini pandemi Covid-19 telah menginfeksi lebih dari 265.000 orang di seluruh dunia dan menewaskan lebih dari 11.000 orang. Sedangkan, pasien yang berusia di atas 64 tahun memiliki resiko meninggal lima kali lipat lebih besar.
Kendati demikian, seiring virusnya menyebar ke benua Eropa dan Amerika Utara, semakin banyak pula jumlah pasien pasien kawula muda yang dirawat.
Di AS sendiri, menurut data Centers for Disease Control and Prevention (CDC), sebanyak 40 persen pasien corona yang dirawat di berbagai rumah sakit di Amerika memiliki rentang usia antara 20 sampai 54 tahun.
Sama seperti ketua WHO, para dokter di Italia, negara di luar China yang terkena dampak virus corona terparah, juga telah memperingatakan kawula muda mengenai resiko mengerikan virus mematikan ini.
“50 persen pasien kami dirawat di ruang perawatan intensif, dengan yang terparah berusia lebih dari 65 tahun,” ujar Dr. Antonio Pesenti pada Sky News.
“Itu berarti, 50 persen pasien lainnya berusia di bawah 65 tahun. Perlu kalian ketahui bahwa kami juga memiliki pasien yang berusia 20 atau 30 tahun, dan di antara mereka ada yang memiliki kondisi parah seperti pasien yang berusia senja.”
- Source : www.rt.com