WHO Minta Pasar Global Tidak Panik Usai Virus Corona Buat Saham Menguap Hingga 5 Triliun
Usai imbas virus corona turut dirasakan pasar global hingga membuat pasar saham di seluruh dunia menghadapi minggu terburuk sejak krisis keuangan global melanda di tahun 2008, Badan Kesehatan Dunia (WHO) meminta para investor untuk tidak panik.
“Pasar global harus tenang dan mencoba melihat fakta yang ada,” Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan pada CNBC hari Minggu.
“Kita perlu melihat angka, kita perlu melihat fakta yang ada, dan alih-alih panik, kita seharusnya melakukan hal yang tepat. Kepanikan dan ketakutan merupakan hal terburuk yang (dapat) dilakukan.”
Menurut sang direktur, dunia masih rentan terkena penyebaran virus corona yang bergitu cepat yang hingga kini telah merenggut nyawa hampir 3.000 orang.
Namun, jika seluruh upaya gagal dan situasinya berubah, Ghebreyesus memperingatkan, kita harus bersiap untuk hasil yang terburuk lantaran penyakit ini berpotensi menjadi pandemi global.
“Namun, peluang untuk menghentikan (penyebaran) wabahnya mulai menyempit. Oleh karena itu, kita perlu mempersiapkan diri menghadapi pandeminya,” ujar Ghebreyesus.
Seperti yang telah diketahui, kasus virus corona pertama yang juga dikenal dengan nama COVID-19, dilaporkan di China pada akhir tahun lalu.
Sejak saat itu, virus ini terus menyebar ke puluhan negara di luar China, dengan negara yang terparah di Korea Selatan, Jepang dan Italia
Saat ini Italia tengah memperkenalkan sejumlah upaya tambahan senilai USD 3,5 miliar untuk membantu ekonominya menghadapi konsekuensi epidemi corona. Melalui upaya tambahan ini, pemerintah Italia berencana untuk menaikkan target defisit negaranya dan berharap Belgia akan menurunkan pelanggaran aturan fiskal Uni Eropa.
Sebelumnya pada awal pekan ini, virus corona telah membuat pasar saham dunia terguncang dan berada di situasi terburuknya sejak krisis keuangan global melanda di tahun 2008. Bagaimana tidak, saham dunia dinyatakan menguap hingga hampir USD 5 triliun.
Ikut berkomentar, beberapa analis yakin situasi ini bisa menjadi koreksi besar setelah terjadi peningkatan harga saham stabil selama satu dekade ini, sementara analis lainnya mengatakan bahwa tidak salah jika investor sangat khawatir akan situasi dan kondisi yang seperti ini.
Sementara itu, Jeffrey Tucker, direktur editorial di American Institute for Economic Research mengatakan memang benar seluruh sektor ekonomi global saat ini sedang berada di bawah tekanan.
Lebih lanjut, sang analis juga memperingatkan bahwa dampak keseluruhan epidemi corona bisa jadi tidak akan terlihat selama beberapa minggu, lantaran ada keterlambatan besar dalam datanya.
- Source : www.rt.com