www.zejournal.mobi
Rabu, 20 November 2024

6 Gebrakan Erick Thohir di Kementerian BUMN, “Menteri Dulu Ngapain Aja?”

Penulis : Erika Ebener | Editor : Indie | Selasa, 10 Desember 2019 11:54

Nama Erick Thohir dari sejak kesuksesannya menyelenggarakan pesta olahraga Asian Games tahun 2018, memang sudah menggebrag atmosfir Indonesia. Idenya menghadirkan Jokowi di perhelatan akbar dengan Aksi Jokowi naik moge menjadi perbincangan panjang rakyat Indonesia. Pujian atas kesuksesan pesta pembukaan Asian Games mendapat mengalir dari seantero dunia.

Kehebohan gebrakan Erick Thohir di perhelatan Asian Game 2018 belum berhenti, Erick sudah menggebrak lagi dengan kesuksesan lain sebagai ketua Tim Kemenangan Nasional Jokowi dan Ma’ruf Amin di Pilpres 2019. Erick berhasil menyatukan seluruh relawan dan pendukung Paslon Presiden dan Wakil Presiden Indonesia nomor urut satu, dan menghantarkan Jokowi dan Ma’ruf Amin hingga ke pelantikan di depan sidang Paripurna DPR/MPR pada tanggal 20 Oktober 2019.

Sebelum kedua peristiwa tersebut di atas, nama Erick Thohir itu sendiri sebenarnya sudah bersinar di dunia usaha. Selain terlahir dari orangtua yang sukses menjadi konglomerat di Indonesia, Erick Thohir adalah pendiri Mahaka Group, sebuah perusahaan swasta yang bergerak di bidang media, telekomunikasi, rumah produksi hingga olahraga.

Pertanyaannya, apakah di periode pertama, Jokowi tidak pernah mengenal atau mendengar nama dan kesuksesan seorang Erick Thohir hingga dirinya memilih Rini Soemarsono sebagai Menteri BUMN??? Bayangkan jika saja sejak periode pertama pemerintahan Jokowi, posisi Menteri BUMN sudah diduduki oleh Erick Thohir, akan seperti apa kondisi BUMN Indonesia hari ini???

Sejak dirinya ditunjuk menjadi Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN sekitar sebulan yang lalu, minimal Erick Thohir sudah tercatat melakukan enam gebrakan di dalam tubuh Kementerian BUMN. Hal ini diungkapkan oleh Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya. Melihat banyaknya gebrakan yang dilakukan oleh Erick dalam waktu satu bulan, Yunarto Wijaya akhirnya mempertanyakan, “Jadi selama ini apa yang sudah dilakukan oleh Menteri BUMN sebelumnya?”

Pertanyaan seperti ini tidak salah. Saya yakin, hal yang sama juga muncul disetiap benak para pembaca khususnya dan rakyat Indonesia pada umumnya.

Perombakan besar-besar dilakukan Erick, yang pada awal pengangkatannya, Erick sempat mengaku tidak memiliki rencana kerja untuk 100 hari ke depan karena perlu mempelajari lebih lanjut mengenai seluk-beluk BUMN. Memang dasarnya, Erick Thohir adalah seorang yang cerdas dan lurus, dengan pandangan yang jernih, dalam kurun waktu kurang dari 100 hari, Erick sudah berhasil melihat kotoran-kotoran yang banyak menempel di tubuh Kementerian BUMN.

Apa saja gebrakan yang sudah dilakukan oleh Erick Thohir sebulan terakhir ini?

Pertama, adalah dia berani mengangkat mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaya Purnama untuk menempati posisi Komisaris Utama PT Pertamina. Kedua, Erick Thohir membentuk satuan tugas atau task force untuk segera merampungkan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung. Satuan tugas tersebut dipimpin oleh Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Chandra Dwiputra. Dengan adanya satgas, diharapkan proyek kereta cepat tidak molor. Pasalnya, menurut rencana, proyek ini akan disambungkan ke Surabaya. Kereta cepat Jakarta-Bandung ditargetkan dapat mulai beroperasi pada 2021.

Ketiga, Memangkas jabatan deputi di Kementerian BUMN. Pada era Rini Soemarno, jabatan deputi diisi oleh tujuh orang. Erick Thohir akan memangkasnya menjadi hanya tiga orang. Hal ini dilalukan sesuai dengan arahan Presiden Jokowi untuk mempercepat gerakan demi membangun bangsa ini. Maka dari itu, efisiensi birokrasi harus dilakukan.

Keempat, Erick menunjuk mantan Komisioner KPK untuk menjadi Komut BTN. Didampingi oleh kedua Wamen BUMN, yaitu Budi Gunawan Sadikin dan Kartika Wirjoatmodjo, Erick bertemu dengan mantan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Chandra Hamzah di Kantor Kementerian BUMN.

Kelima, melakukan evaluasi 11 perusahaan air minum. Menurut Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mencontohkan, saat ini BUMN memiliki 11 perusahaan air. Bagi Erick banyaknya perusahaan pelat merah yang bergerak dalam industri air minum, berdampak kurang baik bagi usaha masing-masing perusahaan yang bersangkutan. Oleh sebab itu, Erick Thohir melakukan evaluasi terhadap ke-11 anak perusahaan BUMN yang tidak jelas dasar pembentukannya.


Berita Lainnya :

Dan gebrakan yang masih panas atau gebrakan yang keenam adalah memecat Dirut Garuda Indonesia, dimana sekarang ini si Dirut pecatan ini sedang dikuliti habis-habisan oleh Netizen +62. Bagi Erick, alasan dari pemecatannya itu “hanya” ada 2. Pertama adalah karena masalah penyelundupan onderdil Harley Davidson keluaran tahun 1972 serta dua sepeda Brompton. Kedua karena yang bersangkutan juga telah melakukan transfer dana ke rekening pribadi finance manager Garuda Indonesia berinisial IJ di Amsterdam. Tapi bagi Netizen +62, alasannya yang dikemukan Erick itu ditambahi dengan alasan-alasan lain yang akhirnya membongkar keborokan sisi kehidupan pribadi si Dirut Garuda Indonesia.

Yang menyentuh hati saya adalah kalimat yang diucapkan Erick Thohir….

"Ini menyedihkan. Ini proses menyeluruh di BUMN bukan individu, tapi menyeluruh. Ini Ibu (Sri Mulyani) pasti sangat sedih," ujarnya.


- Source : seword.com

Anda mungkin tertarik :

Komentar

Kirim komentar anda dengan :



Tutup

Berlangganan Email

Dapatkan newsletter, kami kirimkan ke email anda

  


Keluar