Boeing Kian Terpuruk Usai Maskapai Terbesar Rusia Batalkan Pesanannya
Maskapai Rusia Aeroflot telah resmi membatalkan 22 pesanan pesawat Boeing 787 Dreamliners senilai USD 5,5 miliar. Pembatalan ini semakin membuat Boeing tertekan setelah dikeluarkannya larangan terbang untuk pesawat tipe 737 MAX pasca mengalami dua kali kecelakaan maut.
Menurut sejumlah sumber kantor berita Reuters, pada tahun 2022 mendatang produsen pesawat asal AS ini harus memangkas produksinya usai larangan terbang untuk pesawat tipe 737 MAX diperpanjang delapan bulan.
Salah seorang sumber mengatakan, pada tahun 2022 mendatang Boeing diprediksikan memiliki lusinan pesawat tipe 787 yang gagal dijual atau berpotensi tidak terjual.
Data statistik Boeing memperlihatkan permintaan untuk pesawat berbadan langsing yang mendominasi maskapai penerbangan terbilang masih tinggi. Sementara permintaan untuk pesawat berbadan besar seperti tipe 787 dan Airbus A330 dan A359 telah menurun.
Pada bulan lalu, Kepala Eksekutif Boeing Dennis Muilenburg mengatakan saat ini perusahaan tengah memantau resiko finansial yang mungkin dihadapi perusahaan. Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa saat ini Boeing menyimpan banyak pesanan pesawat tipe 777 dan 787 dari China yang tertahan akibat perang dagang.
“Ada ketergantungan pada pesanan China yang akhirnya ,” Muilenburg mengatakan.
Mendengar pernyataan Muilenberg, beberapa pemasok terkejut lantaran biasanya produsen pesawat baru meningkatkan produksinya setelah berhasil menjual pesawat bukan malah mengumbar pasokan produksinya dengan harapan bisa menerima pesanan.
- Source : www.rt.com