Studi: Pemilik Obesitas Cenderung Memiliki Hewan Peliharaan Gendut
Persentase Hewan peliharaan gendut dengan pemilik obesitas dua kali lebih besar dibandingkan dengan persentase pemilik hewan peliharaan yang memiliki berat badan normal, ujar tim peneliti asal Denmark, sambil mengutip pribahasa lama “like owner, like dog”.
Pemilik obesitas cenderung memiliki hewan peliharaan yang obesitas juga, alasannya karena mungkin mereka kerap memberikan camilan kepada hewan peliharaannya, ungkap para peneliti.
Studi mengungkapkan, dari total 268 anjing peliharaan, 20 persen di antaranya mengalami obesitas.
“Persentase anjing obesitas dengan pemilik obesitas (35 persen) dua kali lebih besar dibandingkan pemilik yang langsing atau memiliki berat badan normal (14 persen),” ujar para peneliti dari Copenhagen University.
Salah satu penjelasannya adalah perbedaan dalam memberikan camilan. Di saat para pemilik dengan berat badan normal cenderung memberikan camilan untuk merayu hewan peliharannya berlatih atau melakukan trik, mereka yang obesitas kerap memberikan camilan kepada hewan peliharannya secara cuma-cuma.
Sebagai contoh, ketika sang pemilik sedang bersantai di sofa dan memberikan potongan sandwich terakhirnya atau kue kering kepada anjing peliharannya, ujar pemimpin studi, Charlotte Bjornvad kepada TV2.
“Banyak orang tidak mempermasalahkan jika anjing mereka mengalami obesitas. Namun, kelebihan berat badan memberikan dampak buruk pada kesehatan si anjing yang bisa memangkas usia harapan hidupnya,” ujar profesor bioetika Peter Sandoe dari Department of Food and Resource Economics di Copenhagen University.
Selain itu, studi ini juga menekankan bahwa kebiri dapat meningkatkan resiko obesitas pada anjing hingga tiga kali lipat.
“Kebiri nampaknya ikut menurunkan kemampuan anjing jantan dalam mengatur nafsu makan, di samping itu kebiri juga mengurangi keinginan anjing untuk berolahraga yang meningkatkan resiko obesitas,” Bjornvad menjelaskan.
Sayangnya, hal ini tidak berlaku pada anjing betina. Menurut studinya, tak peduli sudah disteril atau belum, anjing betina memiliki resiko obesitas lebih tinggi dibandingkan anjing jantan.
Lebih lanjut Bjornvad menjelaskan bahwa rata-rata, usia anjing obesitas 1,3 tahun lebih pendek dibandingkan anjing dengan berat badan normal.
Sementara itu, menurut data tim peneliti internasional tahun 2016, di negara-negara berkembang, 34 sampai 59 persen anjingnya tergolong kelebihan berat badan atau obesitas. Kondisi ini tentunya dapat mengurangi mobilitas bahkan usia harapan hidup mereka, serta meningkatkan resiko penyakit diabetes dan jantung seperti halnya manusia.
Sebagai informasi, di Denmarkan sendiri diperkirakan ada sekitar 500.000 orang yang memelihara anjing. Kebanyakan anjing yang dipelihara adalah jenis Labrador retriever dan Alsatian.
- Source : sputniknews.com